Mataram, NU Online
Selain melakukan penyaluran bantuan, Tim NU Peduli di lapangan juga terus melakukan pendataan kerusakan akibat gempa Lombok. Salah satu data yang ditemukan Tim NU Peduli adalah adanya kerusakan pada pesantren dan madrasah yang beraviliasi dengan NU.
Tim NU Peduli, Refreadni, mengatakan hingga Jumat (24/8) terdapat 24 pesantren atau madrasah yang diketahui mengalami kerusakan di Lombok Barat dan Lombok Utara.Ā Berikut daftar nama pondok pesantren atau madrasah tersebut
1. Madrasah Alwustho Malimbu, Desa Malaka, Kecamatan PemenangĀ
2. Madrasah Diniyah Al-Istiqomah Nipah, Desa Malaka, Kecamatan PemenangĀ
3. Yayasan Pondok Pesantren Nurul Yaqin Pandanan, Desa Malaka, Kecamatan PemenangĀ
4. Diniyah Nurul Qurāan Telok Kombal, Kecamatan Pemenang BaratĀ
5. Pesantren Al-Jihad Telaga Wareng, Pemenang BaratĀ
6. Yayasan Pondok Pesantren Asyafiiyah Menggala, Pemenang BaratĀ
7. Madrasah Diniyah Al-Muhsinin Falah Telok Borok, Desa Malaka, Kecamatan PemenangĀ
8. Pondok Pesantren Nurul Yaqin Gili AirĀ
9. Pondok Pesantren Aisiyah Lendang Berora, Kecamatan TanjungĀ
10. Pondok Pesantren Islahul ittihad Sigar Penjalin, Kecamatan TanjungĀ
11. Pondok Pesantren Assaāidiyah Sigar Penjalin, Kecamatan TanjungĀ
12. Pondok Pesantren Nurul Yaqin Teniga, Kecamtan TanjungĀ
13. Pondok Pesantren Syamsul Huda Lekok, Desa Gangga, Kecamatan Tanjung
14. Pondok Pesantren Maarif NU Montong Pal, Gangga, KecamatanĀ Ā
15. Pondok Pesantren Nurul Islam NU Tukak Bendu, Kecamatan KayanganĀ
16. Yayasan Pondok Pesantren Bayyinul Ulum Santong, KayanganĀ
17. Pondok Pesantren Nurul Jihad Sambik Jengkel, Kecamatan Kayangan
18. Pondok Pesanten Al-Ikhwan Santong, Kecamatan KayanganĀ
19. Yayasan Pondok Pesantre Nurul Bayan, Kecamatan Bayan
20. Yayasan Pondok Pesantren Al-Hikmah Kecamatan Pemenang
21. Pondok Pesantren Almubasyirun Karang Montong, PemenangĀ
22. Pondok Pesantren Ittihadul Falah Pendua, KayanganĀ
23. Pondok Pesantren Almukhtariyah Trengan,Pemenang TimurĀ
24. Yayasan PP.Al-Halimy Sesela Lombok Barat TGH.MunajibĀ
Dari data tersebut sangat mungkin ada beberapa pesantren dan madrasah lagi yang belum terdeteksi, apalagi dampak gempa juga dirasakan di Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Kota Mataram.
Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan masa tanggap darurat penanganan gempa Lombok berakhir hari ini.
āDiputuskan melalui rapat koordinasi di Posko Tanggap Darurat Penanganan Gempa Lombok di Tanjung Kabupaten Lombok Utara pada Jumat (24/8) disepakati bahwa tahap tanggap darurat penanganan gempa Lombok berakhir pada Sabtu (25/8) sesuai dengan penetapan sebelumnya. Selanjutnya akan dilanjutkan dengan tahap transisi darurat ke pemulihan,ā demikian Sutopo melalui rilis yang diterima NU Online, Sabtu (25/8).Ā
Dalam konteks penanganan darurat bencana gempa Lombok, lanjut dia, tahap transisi darurat ke pemulihan itu masih dalam status keadaan darurat. āJadi ini masalah administrasi saja. Hal itu sesuai dengan Peraturan Pemerintah Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, pada penjelasan pasal 23 ayat (1) yang dimaksud status keadaan darurat bencana adalah sejak status siaga darurat, tanggap darurat, dan transisi darurat ke pemulihan.
Status transisi darurat ke pemulihan adalah keadaan dimana penanganan darurat bersifat sementara atau permanen berdasarkan kajian teknis dari instansi yang berwenang.Dengan tujuan agar sarana prasarana vital serta kegiatan sosial ekonomi masyarakat segera berfungsi, yang dilakukan sejak berlangsungnya tanggap darurat sampai dengan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi dimulai.
Selama masa transisi darurat bantuan kebutuhan lanjutan yang belum dapat diselesaikan pada saat tanggap darurat dapat diteruskan, seperti untuk tempat hunian masyarakat bagi rumah yang hancur dan hilang akibat longsor. Untuk pemulihan segera fungsi sarana dan prasarana vital, biaya pengganti lahan, bangunan dan tanaman masyarakat juga untuk kebutuhan air bersih dan sanitasi, kebutuhan pangan, sandang, pelayanan kesehatan dan kebutuhan dasar lanjutan setelah tanggap darurat bencana berakhir. (Kendi Setiawan)