Empat Syarat Organisasi NU Dapat Berjalan Baik
NU Online · Ahad, 26 September 2021 | 04:35 WIB
Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyampaikan bahwa jika memenuhi empat syarat, organisasi NU dapat berjalan dengan baik. Pertama, NU harus proporsional dan profesional. Dalam hal ini, ia mengutip Al-Qur’an Surat Al-Isra ayat 36: "Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya".
"Jangan mengikutsertakan orang yang tidak profesional. Di budaya kita masih ada budaya ewuh pekewuh," katanya saat Pleno Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama 2021 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Ahad (26/9/2021).
Putra tokoh, pendukung, atau penyumbang terbesar dijadikan pengurus. Padahal, mereka belum diketahui kredibilitasnya dan keahliannya.
Kedua, terbuka dan transparan. Artinya, tidak boleh ada hal yang ditutup-tutupi dalam menjalankan organisasi, terutama di bidang pendanaan. Ia menegaskan bahwa keuangan PBNU diaudit oleh auditor eksternal dan dapat dilihat dan dipertanggungjawabkan masuk keluarnya uang.
"Ini kalau kita mau meningkatkan kualitas organisasi kita. Memang berat dan pahit," kata Pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan itu.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa konsekuensi keterbukaan adalah membangun kerja sama dengan semua pihak. Apalagi NU memiliki kekuatan jamaah yang melimpah. Jika hal tersebut dapat dikoordinasi dengan baik dapat menghimpun kekuatan yang luar biasa.
Oleh karena itu, Kiai Said menegaskan agar perlu membuka kerja sama tidak hanya dengan internal NU, tetapi juga dengan pihak-pihak eksternal. "Bukan hanya dengan internal NU, tetapi juga dengan non Muslim. Bekerja samalah bangun tim working. Kerja sama yang penting untuk kebaikan," katanya.
Hal lain yang menjadi syarat kemajuan organisasi NU adalah tanggung jawab bersama. Bukan hanya pada lima tahunan saja dalam forum konferensi ataupun muktamar, tetapi pada hal-hal selepas agenda tersebut.
Melihat pelaksanaan Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2021, Kiai Said mengaku sangat bangga dan bersyukur. Pasalnya, kegiatan yang singkat ini dapat menghasilkan keputusan yang sangat luar biasa. "Ini menunjukkan kita semua setiap saat, setiap waktu siap untuk bermusyawarah, berdiskusi, menanggapi masalah dengan cepat dan tepat," pungkasnya.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua