Nasional

Faidah Baca Doa Akhir dan Awal Tahun menurut KH Sholeh Darat

Jumat, 29 Juli 2022 | 11:45 WIB

Jakarta, NU Online
Umat Islam Indonesia hari ini, Jumat (29/7/2022), telah memasuki akhir bulan Dzulhijjah, tepatnya tanggal 29 Dzulhijjah 1443 H. Ini sekaligus sebagai tanda bakal memasuki akhir tahun. Jika hilal pada sore ini terlihat, dapat dipastikan lusa, Sabtu (30/7/2022) sudah masuk tahun baru, 1 Muharram 1444 H.


Ketika menemui akhir dan awal tahun, umat Islam Indonesia dianjurkan untuk membaca doa. Doa akhir tahun dibaca selepas shalat Ashar pada Jumat sore. Doa akhir tahun ini dibaca sebanyak 3 kali.


Almaghfurlah KH Sholeh Darat Semarang menjelaskan bahwa siapa saja yang membaca doa akhir tahun ini tidak akan digoda oleh setan dalam tahun itu. Setan hanya bisa merusak manusia dalam waktu satu jam. Itupun semua dosa selama setahun telah diampuni oleh Allah karena membaca doa ini.


“Maka seyogyanya bagi orang beriman, jangan lupa membaca doa ini saat akhir tahun,” tegas KH Sholeh Darat sebagaimana dilansir NU Online dalam artikel Kemuliaan Bulan Muharram menurut KH Sholeh Darat.


Berikut doa akhir tahun dan artinya:


اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ 


Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihi sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.


Artinya: “Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”


Faidah Doa Awal Tahun
Doa awal tahun ketika dibaca akan membuat umat Islam terlindungi dari godaan setan. KH Sholeh Darat menjelaskan, bahwa doa tersebut dapat membuat aman bagi pembacanya dalam tahun itu.


“Barangsiapa membaca doa ini tiga kali di awal bulan Muharram setelah shalat maghrib, maka sesungguhnya setan itu mengucapkan bahwa anak Adam ini sudah aman dalam sisa umurnya selama tahun itu. Sebab Allah Swt memberikan asisten berupa dua malaikat untuk menjaganya agar tidak digoda setan.”


Berikut doa awal tahun dan artinya:


اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ 


Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’i, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.


Artinya: “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”


Pewarta: Syakir NF
Editor: Musthofa Asrori