Nasional

Fatayat NU Gelar Seminar Literasi Keuangan Syariah untuk Pemberdayaan Perempuan Indonesia

Senin, 5 Februari 2024 | 18:00 WIB

Fatayat NU Gelar Seminar Literasi Keuangan Syariah untuk Pemberdayaan Perempuan Indonesia

Foto bersama kader dan pengurus Fatayat NU usai Seminar Literasi Keuangan Syariah di Kantor Kemenag Jakarta Pusat, Sabtu (3/2/2024). (Foto: dok. Fatayat)

Jakarta, NU Online

Pimpinan Pusat (PP) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) menggelar Seminar Literasi Keuangan Syariah dengan tema Menguat Bersama, Maju Bersama untuk Perempuan Indonesia dan Peradaban Dunia di Kantor Kemenag Jakarta Pusat, Sabtu (3/2/2024).


Ketua Umum PP Fatayat NU Hj Margaret Aliyatul Maemunah mengatakan, para kader Fatayat NU harus fokus pada literasi keuangan syariah. Sebab hal tersebut tidak kurang dan tidak lepas dari seluruh isu yang berkaitan dengan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dalam berbagai aspek.


"Kegiatan ini merupakan isu Fatayat dalam aspek ekonomi. Hari ini wilayah DKI bisa mendapatkan kesempatan untuk mengikuti sosialisasi literasi keuangan syariah yang tidak termasuk dalam 10 titik yang ada," ujarnya.


Menurutnya, kegiatan tersebut belum tentu datang lagi, sehingga Margaret berharap semua peserta seminar dapat memanfaatkan sebaik-baiknya pertemuan dan forum untuk menyerap informasi dan pengetahuan yang akan disampaikan oleh para narasumber.


"Insyaallah semua hal yang disampaikan berisi tentang hal-hal positif dan kebaikan jangan sampai kita menjadi sahabat yang merugi, tidak mendapatkan ilmunya. Sebagai perempuan, kita juga harus ikut serta dalam memajukan ekonomi negara. Apa pun tujuannya selagi menuju ke koridor yang positif tidak ada salahnya untuk kita melangkah," imbuhnya.


Ia mengungkapkan bahwa Fatayat NU telah melakukan penandatanganan kerja sama, antara lain kerjasama dengan Permodalan Nasional Madani (PNM) terkait literasi keuangan dan kerja sama terkait dengan kepemimpinan nasional.


"Hari ini mulai bulan Januari kita melaksanakan Program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) di 10 titik yang dilaksanakan kepada 10 daerah, 5 di Surabaya kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan 5 Pegadaian," pungkasnya.


Sementara itu, Puji Widodo yang mewakili BUMN mengatakan bahwa pihaknya sedang mencari mitra-mitra untuk menjalin silaturahim dengan berfokus pada pemberdayaan perempuan. Aspek ini dianggap sangat kuat karena pemberdayaan memiliki arti membangun negara untuk lebih baik.


"Sahabat Fatayat bisa berperan sentral sebagai pemberdayaan ekonomi," ujarnya.


Menurutnya, program Pegadaian saat ini sudah mengarah ke upaya memenuhi kebutuhan sehari-hari mengikuti tuntutan yang ada. Bahkan di Pegadaian Syariah, ada pinjaman tanpa jaminan mulai dari Rp1 juta sampai Rp10 juta. Ia mengatakan, masih banyak program lainnya yang akan dibahas dalam forum sosialisasi literasi keuangan syariah.


"Ke depannya kami sangat mengharapkan perjanjian selanjutnya bersama perempuan NU khususnya Fatayat untuk memberdayakan ekonomi Indonesia," pungkasnya.