Filolog Juga Bertugas Jelaskan Konteks dari Manuskrip
NU Online · Kamis, 3 Oktober 2019 | 12:00 WIB
Padahal, teks dalam naskah dapat mengungkap konteks yang berada di baliknya. Zacky Khairul Umam, mahasiswa program doktor Universitas Freie, Jerman, mengungkapkan bahwa teks bagian akhir naskah yang biasanya berbentuk piramida terbalik atau disebut sebagai kodeks itu dapat menunjukkan pemiliknya.
“Kodeks bisa jadi teks yang hidup bukan hanya sebagai materialitasnya, tapi kaitannya dengan owner-nya, pemiliknya,” kata Zacky saat mengisi diskusi panel pada Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2019 di Hotel Mercure Batavia, Jakarta, Rabu (2/10).
Wakil Kepala Abdurrahman Wahid Center for Peace and Humanities Universitas Indonesia (AWCPH-UI) itu menyebutkan bahwa biasanya dalam kodeks disebutkan nama penulis, tanggal awal dan akhir penulisan, hingga tempat di mana naskah tersebut ditulis.
Hal serupa disampaikan oleh Filolog Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta M Nida Fadlan. Menurutnya, naskah kuno tidak sekadar memuat teks belaka. Tetapi, konteks juga perlu untuk diungkapkan mengingat masyarakat Nusantara berhak mengetahui apa yang telah terjadi di masa lalu.
“Ini waktunya kita mulai mengapresiasi tidak hanya sekadar teks manuskrip. Kita apresiasi juga konteksnya,” kata peneliti di Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Lebih jauh, Nida menjelaskan bahwa kontekstualisasi tidak lahir dari ruang hampa. Ia mencontohkan sebuah naskah kitab nahwu sharaf. Mungkin, katanya, kitab tentang tata bahasa Arab itu dari dulu sampai sekarang begitu saja. Tidak ada perubahan signifikan.
Kemungkinan dalam naskah tersebut juga terdapat catatan lain di luar teks nahwu sharaf itu ada yang disebut sebagai parateks. Parateks itu bisa jadi mencatat suatu peristiwa istimewa yang terjadi di masa lalu.
“Konteks bisa melihat dari teksnya saja, tapi bisa jadi dari luar teks,” jelas alumnus Pondok Buntet Pesantren Cirebon itu.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Alhafiz Kurniawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua