Ganjar Pranowo Janjikan Satu Desa Satu Faskes Satu Nakes, Pendidikan Inklusi, Revisi UU Cipta Kerja
NU Online · Ahad, 4 Februari 2024 | 20:15 WIB

Ganjar Pranowo di debat capres kelima, Ahad (4/2/2024) di JCC Senayan, Jakarta. (Foto: tangkapan layar Youtube KPU RI)
Suci Amaliyah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Pada debat capres kelima di Jakarta Convention Center (JCC), calon presiden nomor urut 02, Ganjar Pranowo, mengungkapkan visi dan misi yang terfokus pada tiga aspek penting.
Ganjar berkomitmen memajukan layanan kesehatan dengan merintis program Satu Desa, Satu Fasilitas Kesehatan, Satu Nakes.Â
Inisiatif ini dirancang komprehensif untuk layanan kesehatan ke seluruh lapisan masyarakat, khususnya di daerah terisolir, termasuk ibu, anak, dan penyandang disabilitas.
Dalam hal pendidikan, Ganjar berambisi menciptakan lingkungan inklusif dengan menghadirkan kurikulum yang solid dan fasilitas terbaik, terutama untuk kelompok perempuan dan penyandang disabilitas.
"Pendidikan berkualitas membuka pintu lapangan kerja dengan upah yang layak," tegas Ganjar.
Selain itu, Ganjar menegaskan komitmennya untuk merevisi UU Cipta Kerja, dengan fokus menguatkan keseimbangan antara kepentingan buruh dan pengusaha.Â
"Revisi UU Cipta Kerja diperlukan untuk mencapai keseimbangan nasib bagi kawan-kawan buruh," ujarnya.
Dalam konteks pengembangan SDM, Ganjar menyoroti pentingnya digitalisasi untuk mempercepat pertumbuhan infrastruktur teknologi informasi dan internet secara merata.Â
"Dengan pendekatan ini, pengembangan sumber daya manusia dapat berlangsung efisien, mendukung pertumbuhan ekonomi," jelasnya.
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua