Nasional

Gerakan Nurani Bangsa Temui Wapres, Bahas Netralitas Penyelenggara Negara di Pemilu 2024

Jumat, 12 Januari 2024 | 06:30 WIB

Gerakan Nurani Bangsa Temui Wapres, Bahas Netralitas Penyelenggara Negara di Pemilu 2024

Gerakan Nurani Bangsa saat menemui KH Ma'ruf Amin di Istana Wakil Presiden, Jakarta, pada Kamis (11/1/2024). (Foto: dok. Gerakan Nurani Bangsa)

Jakarta, NU Online

Gerakan Nurani Bangsa yang digawangi para tokoh bangsa, antara lain Nyai Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid dan Prof Quraish Shihab, menemui Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin. Salah satu pembahasannya adalah mengenai netralitas bagi penyelenggara negara pada pemilihan umum (pemilu) 2024. 


Gerakan Nurani Bangsa merupakan gerakan yang diprakarsai para tokoh bangsa dan agama yang diniatkan menjadi gerakan etis dan moral, terutama dalam menyuarakan nurani bangsa agar setiap pihak selalu ingat dengan cita-cita, tujuan luhur, dan tanggung jawab berbangsa dan bernegara.


Para tokoh Gerakan Nurani Bangsa yang hadir menemui Wapres antara lain Nyai Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Prof Quraish Shihab, Habib Muhammad Hilal Al Aidid, H Lukman Hakim Saifuddin, Karlina Rohima Supelli, Makarim Wibisono, Kardinal Suharyo, Pendeta Gomar Gultom, dan Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid. Mereka menemui Kiai Ma’ruf Amin di Istana Wakil Presiden, Jakarta, pada Kamis (11/1/2024).


“Kami telah mendiskusikan berbagai hal, termasuk transisi kepemimpinan pada tahun 2024, dan bagaimana menjaga agar seluruh penyelenggara negara tetap netral,” ucap salah seorang tokoh Gerakan Nurani Bangsa Alissa Wahid dalam keterangan yang diterima NU Online. 


Dalam pertemuan tersebut, kata Alissa, Wapres Kiai Ma’ruf menekankan transisi kepemimpinan pada pemilu sebagai bentuk amanah. Wapres juga menyatakan kegembiraannya karena para tokoh bangsa masih berkomitmen untuk memikirkan dan ikut mengawal perjalanan bangsa. 


Kiai Ma’ruf juga meminta Gerakan Nurani Bangsa untuk terus menyampaikan harapan-harapannya kepada seluruh penyelenggara negara dan pihak-pihak terkait, agar tetap setia pada perjalanan hidup yang panjang. Hal ini dilakukan tidak hanya pada pilpres atau satu penggal kehidupan saja tetapi juga pada perjalanan panjang yang harus mewariskan sesuatu yang lebih baik kepada anak cucu.


"Jadi ini yang tadi kami laksanakan bersama dengan beliau (Wapres). Kami merasa berbesar hati dengan apa yang beliau sampaikan, komitmen beliau untuk ikut menjaga bangsa bersama para tokoh bangsa yang lain," ujar Alissa pada konferensi pers.


Putri sulung KH Abdurrahman Wahid ini menjelaskan, Gerakan Nurani Bangsa direncanakan tidak hanya berkunjung kepada Wapres KH Ma’ruf Amin saja, tetapi juga kepada Presiden Joko Widodo. 


Rencananya, Gerakan Nurani Bangsa akan berkunjung kepada para presiden dan wakil presiden pada periode-periode sebelumnya, lebih khusus lagi kepada penyelenggara negara yang terkait dengan transisi kepemimpinan dan pemilu.


"Jadi, kami merencanakan untuk bertemu dengan KPU, Panglima TNI, Kapolri, dan juga dari yudikatif kami akan berkunjung ke Mahkamah Konstitusi. Itu untuk proses mengawal tadi yang akan kita laksanakan," imbuhnya.


Lima poin hasil pertemuan Gerakan Nurani Bangsa dengan Wapres

1. Gerakan Nurani Bangsa berpandangan teguh bahwa Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia sebagai pemimpin pada pada cabang kekuasan eksekutif diamanatkan dan diwajibkan berlaku adil dan menjadikan kemaslahatan publik sebagai kebajikan tertinggi. Begitu pula untuk para pemimpin pada cabang kekuasaan legislatif dan yudikatif. Gerakan Nurani Bangsa mengimbau kepada para pemimpin pada cabang-cabang kekuasaan tersebut menunaikan amanah dan kewajiban dengan memastikan agar transisi kepemimpinan melalui pemilihan umum 2024 berjalan damai, adil, jujur, dan bermartabat.


2. Gerakan Nurani Bangsa berpandangan, transisi kepemimpinan melalui pemilu 2024 merupakan rangkaian dari perjalanan penting kehidupan bangsa dan negara, namun bukan pemberhentian terakhir. Karenanya, Gerakan Nurani Bangsa mengimbau setiap warga bangsa memperkuat partisipasi dan solidaritas bersama untuk mengawal dan mengawasi pemimpin yang terpilih dan pemerintahan yang terbentuk mewujudkan kesejahteraan rakyat, kemakmuran dan kemaslahatan bersama.


3. Gerakan Nurani Bangsa kembali menyampaikan kepada Wakil Presiden RI tentang Lima Amanat Ciganjur yang disuarakan dalam Peringatan haul ke-14 KH Abdurrahman Wahid 16 Desember 2023. Di antaranya, Pemilu 2024 harus menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sebagai perwujudan dari nilai Ketuhanan sekaligus sebagai sarana membentuk pemerintahan dan pengelolaan negara yang mengutamakan kesejahteraan rakyat, kemakmuran, dan kemaslahatan bersama.


4. Gerakan Nurani Bangsa mengimbau para calon pemimpin yang tengah berjuang  meraih kepercayaan publik menjadikan momen transisi kepemimpinan ini sebagai sarana membuktikan dan merayakan nilai-nilai kepemimpinan luhur sebagaimana diteladankan para pendiri bangsa. Momen ini seyogyanya pula menjadi sarana melahirkan gagasan dan langkah-langkah strategis berdampak jangka panjang bagi kehidupan bangsa seperti pengentasan kemiskinan, mengatasi perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, pendistribusian kesejahteraan dan sumberdaya secara adil, serta penghormatan hak dan martabat dasar manusia.


5. Gerakan Nurani Bangsa mendorong agar pemilu 2024 juga menjadi momentum memperkuat solidaritas dan konsensus nasional untuk mendorong penyelesaian  kasus-kasus kebangsaan seperti Papua Gerakan Nurani Bangsa kembali menyuarakan Seruan Tokoh Bangsa untuk Perdamaian di Tanah Papua pada 9 November 2023 di gedung Persekutuan Gereja-gereja (PGI) di Indonesia. Para tokoh bangsa meminta pemerintah dan para pihak yang berkonflik di Papua melanjutkan proses penjajakan damai yang harus difasilitasi penengah terpercaya dan imparsial, termasuk oleh tokoh nasional dan para pemimpin perempuan, agama, dan adat Papua.