Nasional

Gerakan Perempuan Antikorupsi Berkontribusi Penting Berantas Paraktik Korupsi

Sabtu, 10 Februari 2018 | 11:01 WIB

Jakarta, NU Online
Koordinator Divisi Jaringan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Dahlan menilai gerakan perempuan antikorupsi sampai saat ini mempunyai peran besar dalam memberikan kontribusi sebagai gerakan antikorupsi.

Menurutnya, mereka mempunyai jaringan yang luas, mempunyai empati yang kuat sebagai bagian dari jaringan gerakan antikorupsi, dan mereka juga tersebar di banyak profesi dan latar belakang yang berbeda.

"Gerakan ini sebagai modal penting. Basis gerakan melawan korupsi," kata Dahlan usai mengisi Diskusi yang diselenggarakan Gusdurian Jakarta di Rumah Pergerakan Gus Dur, Jakarta Pusat, Jumat (9/2) dengan tajuk Perempuan dan Gerakan Antikorupsi.

Kerja gerakan perempuan anti korupsi dilakukan dengan menanamkan nilai-nilai dasar, seperti kejujuran di dalam keluarga dan lingkungan.

"Saya sangat optimis bahwa gerakan perempuan mempunyai andil besar untuk membangun gerakan Indonesia bersih ke depan," ujarnya. 

Namun demikian, Dahlan berharap, gerakan perempuan dapat melakukan lebih luas lagi, misalnya mengawal kebijakan publik atau mengawal proses kebijakan publik yang terkait langsung dengan masyarakat, seperti dana bos.

Diharapkan juga, gerakan politik perempuan dapat diperkuat karena kebijakan-kebijakan trategis sangat penting untuk kelompok perempuan agar kebijakannya tidak disalahgunakan. 

Melalui porsi 30 persen di parlemen yang diberikan kepada perempuan, maka mereka dapat mengkonsolidasikan diri agar menyeleksi kadernya yang potensial untuk didorong pada posisi yang tepat.

Sebagaimana diketahui, pada akhir 2017, gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) mendapat penghargaan International Anti-Corruption Excellence (IACE) Award. Penghargaan ini diberikan di Gedung PBB di Jenewa sebagai bagian dari peringatan Hari Anti Korupsi Internasional. (Husni Sahal/Fathoni)