Nasional

Gus Baha Tegaskan Orang Bisa Dapat Lailatul Qadar Tanpa Mengetahui Tanda Datangnya

Rabu, 3 April 2024 | 18:00 WIB

Gus Baha Tegaskan Orang Bisa Dapat Lailatul Qadar Tanpa Mengetahui Tanda Datangnya

Rais Syuriyah PBNU Gus Baha saat mengisi pengajian umum dalam rangka haul Kiai Ahmad Mutamakkin di Desa Kajen, Margoyoso, Pati, Jawa Tengah Kamis (27/7/2023) (Foto: Islamic Center Masjid Kajen)

Jakarta, NU Online

Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) menyoroti kebiasaan orang yang sibuk mencari pertanda datangnya Lailatul Qadar. 


Menurutnya, Islam tidak memerintahkan untuk menandai alamat datangnya Lailatul Qadar. Dalam beberapa hadits yang masyhur justru perintah itu adalah mencari Lailatul Qadar. 


"Cari Lailatul Qadar. Kok malah mencari tanda-tandanya," kata Gus Baha dalam tayangan di Youtube Santri Gayeng, diakses NU Online pada Rabu (3/4/2024). 


Gus Baha kemudian melogikakan dengan analogi yang simpel, yakni ibarat orang yang hendak makan nasi. Ia menjelaskan, nasi rasanya hampir bisa dipastikan semuanya sama. Namun, terdapat tanda-tanda khusus setiap nasi yang bagus dan yang tidak. Sementara mencari tahu soal tanda-tandanya terkadang kurang penting, karena tujuannya adalah agar bisa makan.


"Jadi, semua nasi rasanya sama, cuma tandanya nasi yang bagus itu seperti ini. Iya udah. Angger kamu makan, iya udah. Kok malah mencari tandanya. Jadi angger nasi rasanya sama saja," ujar Gus Baha.


Menurut Gus Baha, seseorang yang akan mendapatkan Lailatul Qadar tidak bisa diukur dari tanda-tandanya yang mungkin diketahui. Orang bisa saja menjumpai Lailatul Qadar tanpa tahu tandanya. Begitu juga sebaliknya, tahu alamatnya tapi tidak mendapatkan Lailatul Qadar. 


"Lha kalau kamu tahu tandanya thok, tapi tidak mendapati Lailatul Qadar, lebih baik dapat meski tidak tahu alamatnya. Aneh-aneh saja," jelasnya.


Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA, Rembang, Jawa Tengah itu kembali menegaskan bahwa yang paling penting di bulan Ramadhan ini bisa menggapai keutamaan Lailatul Qadar. Meskipun tidak mengetahui tanda-tanda datangnya malam yang lebih baik dari 1000 bulan itu. 


"Misalkan kamu cari tahu tanda-tandanya. Kalau kamu beruntung bisa kamu peroleh. Kalau tidak bisa, ya sudah. Yang penting dapat Lailatul Qadar," terang Gus Baha.


Umat Islam menurut pandangannya punya potensi cukup besar untuk mendapatkan Lailatul Qadar di bulan Ramadhan. Kuncinya ada pada sikap istiqamah dalam melaksanakan puasa Ramadhan, berjamaah shalat Isya, dan shalat sunnah Tarawih.


"Asal puasa, asal selalu berjamaah shalat Isya, shalat Tarawih itu dapat Lailatul Qadar," tuturnya.


Dalam hadits Nabi Muhammad dijelaskan bahwa setiap orang Islam yang melaksanakan puasa Ramadhan karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala hanya dari-Nya, maka ia akan mendapatkan Lailatul Qadar.


"Wong Nabi Muhammad dawuh tidak demikian. Yang penting, man shoma Ramadhana imanan wahtisaban, ya dapat Lailatul Qadar," ungkapnya.


Hadits tersebut secara tidak langsung ingin memberi tahu bahwa barang siapa yang pada saat Lailatul Qadar pergi melaksanakan shalat sunnah Tarawih, tidak punya rasa dengki, hatinya tulus semata ingin mencari ridha Allah, maka ia akan dapat Lailatul Qadar.