"Orangnya santuy," kata Inayah Wahid saat memberikan sambutan atas nama keluarga saat Haul Kesepuluh Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, pada Sabtu (28/12) malam.
Saat mengawali pidatonya dengan salam, misalnya, terang Inayah mencontohkan. Gus Dur melakukannya bukan karena dia sebagai seorang Muslim, tetapi juga guna memastikan keberadaan audiens.
"Alasan beliau setiap mau pidato selalu mengawalinya dengan salam bukan karena beliau Islam atau apa, tapi karena butuh tahu ada orangnya atau gak," kata putri bungsu Gus Dur itu yang langsung disambut gelak tawa hadirin yang memadati kediaman Gus Dur.
Inayah juga menyampaikan bahwa haul adalah momentum untuk membicarakan kehidupan sosok Guru Bangsa itu, bukan kematiannya. Gus Dur, lanjutnya, porsi besar kehidupannya dilakukan sebagai penggerak sosial melalui upaya budaya. "Bagi Gus Dur, budaya amat penting," ujarnya.
Tak ayal Haul Kesepuluh Gus Dur ini mengangkat tema Kebudayaan Melestarikan Kemanusiaan yang diambil langsung dari tulisan Gus Dur.
Kegiatan puncak Haul Kesepuluh Gus Dur ini diawali dengan tahlil bersama yang dipimpin oleh Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar. Lalu diisi dengan tausiyah oleh sahabat karib Gus Dur yakni KH Ahmad Mustofa Bisri.
Selain itu, para hadirin juga dihibur dengan berbagai penampilan musik dari Ki Ageng Ganjur, Reza Zakaria, Ery Suzan, dan Eny Sagita. Hadir pula Kartolo, Akbar, dan Mamat Al-Katiri yang menghibur dengan lawakan-lawakannya.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Tim TP2GP dan Kemensos Verifikasi Pengusulan Kiai Abbas sebagai Pahlawan Nasional
2
Atas Dorongan PBNU, Akan Digelar Jelajah Turots Nusantara
3
Rais Aam Sampaikan Bias Hak dan Batil Jadi Salah Satu Pertanda Kiamat
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Keutamaan & Amalan Istimewa di Hari Asyura – Puasa, Sedekah, dan Menyantuni Yatim
5
Jejak Mbah Ahmad Mutamakkin, Peletak Dasar Keilmuan, Pesantren, dan Pemberdayaan Masyarakat di Kajen
6
Pangkal Polemik ODOL Kegagalan Pemerintah Lakukan Tata Kelola Transportasi Logistik
Terkini
Lihat Semua