Gus Yahya Jelaskan Peran Strategis Forum ASEAN IIDC untuk Kebijakan Politik Asia Tenggara
NU Online · Kamis, 3 Agustus 2023 | 21:15 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyebut bahwa forum ASEAN Intercultural dan Interreligious Dialogue Conference atau ASEAN IIDC telah resmi diadopsi menjadi agenda dari KTT ASEAN.
"Sehingga hasil dari forum ASEAN IIDC ini akan dibawa ke dalam KTT ASEAN untuk bisa mendapatkan acknowledgement, mendapatkan penguatan, penerimaan dari KTT ASEAN," ujar Gus Yahya di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023).
Maka itu, ia berharap bahwa kesimpulan dan kesepakatan yang dihasilkan oleh para pemimpin agama dalam forum ASEAN IIDC nantinya bisa diproyeksikan menjadi kebijakan, baik di tingkat ASEAN maupun di tingkat pemerintahan masing-masing negara.
"Ini yang kami maksudkan lebih politically decisive dibandingkan forum interfaith yang lain," tutur Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.
Misalnya, sambung Gus Yahya, soal kemelut yang terjadi di Myanmar. Ia turut menyoroti persoalan yang berlangsung di Negeri Seribu Pagoda itu.
"Satu hal yang jelas bahwa kita mengakui ada masalah di Myanmar dan masalah itu membutuhkan jalan keluar secara politik, jelas," ungkap dia.
"Tapi, mari kita cari juga apakah mungkin kita melakukan konsolidasi sosial di antara para pemimpin komunitas agama ini untuk ikut mendorong proses menuju solusi bagi persoalan di Myanmar," imbuhnya.
Yang jelas adalah, tambah Gus Yahya, menghadapi konflik di Myanmar tidak boleh berhenti di level sekadar memprotes atau mengecam. Lebih dari itu, ia berharap melalui forum dialog antaragama tersebut, bisa menelurkan solusi yang mungkin dilakukan dan membawa pengaruh yang nyata.
Untuk diketahui, ASEAN IIDC akan digelar di Hotel Ritz Carlton Jakarta, pada Senin, 7 Agustus 2023 mendatang. ASEAN IIDC merupakan bagian dari penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang akan digelar pada 5-7 September 2023 di Jakarta.
Terdapat sejumlah agenda pembahasan dalam konferensi yang mengusung tema ASEAN Shared Civilizational Values: Building an Epicentrum of Harmony to Foster Peace, Security, and Prosperity. Topik bahasan dalam konferensi akan dibedah ke dalam tiga diskusi panel.
Diskusi pertama akan mengangkat topik “Menemukan dan menghidupkan kembali, prinsip persatuan dalam keragaman di ASEAN dan di seluruh Kawasan Indo-Pasifik” dengan sub topik meliputi Bhineka Tunggal Ika and Pancasila, Historical processes that contributed to the collapse of the region’s ancient civilizational unity, dan ASEAN’s role in re-enlivening unity within diversity in Southeast Asia.
Pada sesi kedua, diskusi panel akan membahas topik terkait membangun konsensus masyarakat tentang nilai-nilai moral dan spiritual bersama melalui pendidikan agama, budaya, dan karakter, untuk mendorong keharmonisan sosial, perdamaian, kemakmuran, dan kemajuan lingkungan di kawasan ASEAN.
Pada sesi terakhir, diskusi panel akan membahas terkait Gerakan untuk Nilai-Nilai Peradaban Bersama: Melestarikan dan memperkuat tatanan internasional berbasis aturan yang dibangun di atas etika universal dan nilai-nilai kemanusiaan.
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua