Nasional

Gus Yahya Sampaikan Pesan Gus Mus di Pelantikan PWNU Jateng: NU Harus Berada di Atas Negara

Sabtu, 3 Agustus 2024 | 15:00 WIB

Gus Yahya Sampaikan Pesan Gus Mus di Pelantikan PWNU Jateng: NU Harus Berada di Atas Negara

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf saat memberikan arahan dalam acara pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah masa khidmah 2024-2029 di Auditorium Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Jalan Kaligawe Raya Terboyo Kulon, Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (3/8/2024). (Foto: dok. NU Online)

Semarang, NU Online

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menegaskan bahwa NU berada di atas negara. Hal itu merupakan pesan dari Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri saat ia dan pengurus PBNU lainnya sowan.


Pesan itu disampaikan saat memberikan arahan dalam acara pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah masa khidmah 2024-2029 di Auditorium Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Jalan Kaligawe Raya Terboyo Kulon, Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (3/8/2024).


"NU harus berada di atas negara. Ini pesan dari Mustasyar PBNU," katanya menyampaikan pesan KH Ahmad Mustofa Bisri dikutip dari NU Online Jateng.


Lebih lanjut, Gus Yahya menjelaskan bahwa pesan itu berarti bahwa NU harus mendudukkan kepentingannya mengatasi berbagai macam kepentingan parsial yang ada di negara ini. Hal itu supaya NU mampu berkontribusi untuk terus menyangga keutuhan bangsa dan negara ini.


"Di bawah negara saja gak boleh, apalagi cuma di bawah partai, tidak boleh," tegas Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.


Dua agenda besar

Dalam kesempatan itu, Gus Yahya juga menyampaikan bahwa PBNU telah mencanangkan dua agenda besar dan strategis, yaitu repositioning dan konsolidasi. 


"Repositioning artinya menata lagi kedudukan NU, baik kedudukan NU sebagai satu kesatuan di tengah berbagai macam elemen masyarakat  lain maupun kedudukan dari berbagai macam komponen di dalam NU satu sama lain," ujarnya.


Gus Yahya juga menjelaskan bahwa agenda konsolidasi ini meliputi tiga hal, yakni tata kelola menyangkut berbagai macam regulasi dan prosedur dalam menetapkan keputusan, serta metode atau model administrasi.


Sejalan dengan Gus Yahya, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Abdul Ghaffar Rozin menegaskan komitmennya untuk melaksanakan segala amanah PBNU.


"Apa yang dilakukan PWNU Jawa Tengah adalah menjalankan amanah dari PBNU, termasuk menjaga konstitusi NU," ujarnya saat memberikan sambutan.


Kegiatan ini dihadiri Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri, Rais Syuriyah PBNU KH Aniq Muhammadun, Katib Aam KH Akhmad Said Asrori, Sekretaris Jenderal H Saifullah Yusuf, Bendahara Umum H Gudfan Arif.


Hadir juga Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sujana, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi, Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, Ketua Umum MUI Jawa Tengah KH Ahmad Daroji, Kepala Kanwil Kemenag Mustain Ahmad, Ketua Umum Yayasan Unissula Bambang Tei Bawono, dan Rektor Unissula Prof Gunarto.


Pelantikan ini diikuti oleh 2300 undangan dari perwakilan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Jawa Tengah.