Gus Yahya Yakin Kemanusiaan Masih Mampu Bantu Selesaikan Problem Palestina
NU Online · Rabu, 22 November 2023 | 15:30 WIB

Ketum PBNU Gus Yahya kala bertemu Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun dalam agenda Road to R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA), di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (21/11/2023). (Foto: NU Online/Suwitno)
Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf meyakini bahwa kemanusiaan masih mampu menyelesaikan problem di Palestina.
"Kita percaya bahwa kemanusiaan masih dapat worthy bagi kami untuk membantu," katanya saat memberikan sambutan pada Road to R20 International Summit of Religious Authorities (R20 ISORA), di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Sebab, kiai yang akrab disapa Gus Yahya itu menganggap bahwa problem Palestina adalah masalah kemanusiaan, bukan persoalan agama dan lainnya. Karenanya, jalur kemanusiaan yang digagas Gus Yahya melalui R20 ISORA ini harus berhasil menghentikan kekerasan yang terjadi di sana, dan di mana saja.
"Jika kemanusiaan tidak bisa menyelesaikan masalah Palestina, maka kemanusiaan itu gagal pada dirinya sendiri," kata Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.
Oleh karena itu, Gus Yahya menegaskan agar ikhtiar dalam mewujudkan kehidupan damai dan harmonis di Palestina, khususnya, dan di dunia secara umumnya, harus terus diupayakan.
"Kita tidak boleh berhenti sampai menemukan solusi untuk masalah saudara-saudara kita di Palestina dan seluruh orang yang menghadapi masalah sama," ujarnya.
Ikhtiar ini tidak hanya untuk kondisi saat ini saja. Harapannya, upaya yang sama dapat berlanjut melalui jaringan tokoh agama yang sudah terbentuk dalam menyelesaikan konflik-konflik di berbagai belahan dunia.
"Bergabung dalam upaya dan bekerja bersama menyelesaikan masalah konflik dan berjuang untuk perdamaian internasional yang lebih mulia dan harmonis," lanjutnya.
PBNU akan menggelar R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA) pada Senin (27/11/2023) mendatang di Jakarta. Kegiatan yang akan dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo ini akan diikuti 150 partisipan dengan 40 di antaranya dari luar negeri. Kegiatan ini akan mengangkat tema "Peran Agama dalam Mengatasi Kekerasan di Timur Tengah dan Ancaman terhadap Tatanan Internasional Berbasis Aturan.
Kegiatan ini bakal menghadirkan empat narasumber kunci, yakni (1) Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, (2) Grand Syekh Al-Azhar Syekh Ahmad al-Thayyeb, (3) Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (MWL) Syekh Mohammed bin Abdul Karim al-Issa, dan (4) Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gueterres (dalam konfirmasi). Hadir pula tokoh-tokoh agama dari berbagai belahan dunia, antara lain Jepang, Eropa, Timur Tengah, Amerika Serikat, dan Israel.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Maulid Nabi dan 4 Sifat Teladan Rasulullah bagi Para Pemimpin
2
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Bulan September 2025
3
DPR Jelaskan Alasan RUU Perampasan Aset Masih Perlu Dibahas, Kapan Disahkan?
4
Pengacara dan Keluarga Yakin Arya Daru Meninggal Bukan Bunuh Diri
5
Khutbah Jumat: Menjaga Amanah dan Istiqamah dalam Kehidupan
6
Gus Yahya Ajak Warga NU Baca Istighfar dan Shalawat Bakda Maghrib Malam 12 Rabiul Awal
Terkini
Lihat Semua