Nasional HARLAH NU

Habib Umar: NU Bisa Seperti Sekarang Buah Perjuangan Generasi Pendiri

Senin, 22 Februari 2021 | 07:00 WIB

Habib Umar: NU Bisa Seperti Sekarang Buah Perjuangan Generasi Pendiri

Mudir Aam Idarah Aliyah Jatman Habib Umar Muthohar (Foto: Istimewa)

Semarang, NU Online

Berbagai keberhasilan yang dicapai Jamiyah Nahdlatul Ulama (NU) hingga saat ini merupakan buah dari keprihatinan dan kerja keras para generasi terdahulu terutama para pendiri untuk berkontribusi menyelesaikan berbagai masalah bangsa. 

 

Mudir Aam Idarah Aliyah Jamiyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabaroh an-Nahdliyah (Jatman) Habib Umar Muthohar mengatakan, kelahiran NU 98 tahun yang lalu bukan dilatarbelakangi keinginan dan kepentingan pragmatis atau ambisi pribadi para pendirinya, tetapi  karena panggilan jiwa untuk turut menyelesaikan persoalan bangsa.

 

"Para ulama pendiri NU prihatin sekali melihat problem berat umat Islam dan bangsa Indonesia seabad yang lalu, maka dihadirkanlah NU sebagai sarana untuk membawa keluar bangsa ini dari berbagai problematika saat itu," kata habib Umar dalam haul auliya muassis NU dan tasyakuran Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-98 NU di Aula PWNU Jateng Jl Dr Cipto 180 Semarang, Ahad, (10 Rajab/21/2).

 

Menurutnya, karena itu tepat sekali kalau saat ini PWNU Jateng dalam memperingati harlah NU salah satu kegiatannya menyelenggarakan haul auliya dan muassis NU. Melalui harlah dan haul ini nahdliyin bisa belajar berbagai hal dan kerja keras para pendahulu dalam memperjuangkan NU.

 

"Dari situ, bisa diketahui laku prihatin dan ikhlas Mbah Kholil Bangkalan, Mbah Hasyim Tebuireng, Mbah Wahab Tambakberas, Mbah Bisri Denanyar, Mbah Maksum Lasem, Mbah Ridwan Semarang, Mbah Asnawi Kudus, dan sejumlah kiai lainnya dalam memposisikan NU di tengah pergumulan dan dinamika lokal, regional, nasional, bahkan internasional," terangnya.

 

Dia menambahkan, Nahdliyin generasi milenial juga perlu dikenalkan bahwa kehadiran para auliya juga punya andil dalam proses kelahiran sekaligus dalam mengawal dan menjaga kelangsungan NU hingga hampir menyentuh usia 100 tahun ini.

 

"Insyaallah Nahdliyin generasi penerus perjuangan NU di bawah bimbingan para kiai  yang melestarikan tradisi haul akan berhasil mempertahankan dan mengembangkan  keberadaan NU pada era 100 tahun kedua yang dalam waktu tidak lama akan dilewati ini," harapnya.

 

Dikatakan, menjelang memasuki era 100 tahun kedua, bersama para kiai, para pengurus, dan nahdliyyin harus berani membangun mimpi dan harapan sebagaimana yang dilakukan para generasi terdahulu, tentu juga disertai dengan kerja keras, ikhlas, dan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.  

 

Sebelum mengikuti taushiyah, dilangsungkan pembacaan doa istighotsah yang dipimpin Wakil Rais PWNU Jateng KH Hadlor Ihsan dan pidato harlah yang disampaikan Ketua Umum PBNU Prof KH Said Aqil Siroj secara virtual. Acara ini juga diikuti secara virtual oleh Pengurus Cabang, MWC, dan Ranting NU se-Jateng. 

 

Rais PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh mengatakan, menjalankan amanat organisasi yang selama ini dilakukan para pengurus bersama perangkat dan badan otonom NU di berbagai tingkatan merupakan bagian dari upaya melanjutkan perjuangannya para pendiri NU itu.

 

"Mari semuanya kita berikhtiar dengan sungguh-sungguh menjalankan amanat yang sudah kita pikul ini. Harapannya generasi setelah kita agar masih dapat merasakan manfaat dan berkahnya NU," pungkasnya. 

 

Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz