Nasional

Hoaks soal Vaksin Hambat Kekebalan Kelompok

Senin, 20 September 2021 | 06:00 WIB

Hoaks soal Vaksin Hambat Kekebalan Kelompok

Ketua Satgas NU Peduli Covid-19 Malang Raya, dr Syifa Mustika (Foto: dok NU Online)

Jakarta, NU Online
Berita hoaks mengenai vaksinasi masih sering ditemui hingga saat ini. Hal ini menjegal jalannya pembentukan kekebalan kelompok yang sebenarnya diharapkan menyudahi pandemi Covid-19.

 

Karena itu, Ketua Satgas NU Peduli Covid-19 Malang Raya, dr Syifa Mustika mengimbau masyarakat untuk tidak menaruh kecurigaan berlebih terhadap vaksin. Menurutnya, vaksin yang digunakan sudah pasti terjamin keamanannya dan masyarakat jangan sampai termakan berita hoaks.

 

"Jangan takut vaksin. Vaksin aman dan halal. Jangan mudah percaya hoaks," ungkapnya kepada NU Online, Sabtu (18/9/2021).

 

Berita hoaks menurutnya sangat mengganggu proses pemdentukan herd immunity atau kekebalan kelompok. Dilansir dari who.int, herd immunity ini merupakan proses yang dapat melindungi suatu populasi dari virus melalui imunisasi, jika ambang imunisasi tertentu tercapai. Proses ini sangat membantu, karena dapat membuat penyakit semakin jarang dan menyelamatkan nyawa. 

 

"Dengan mengikuti vaksinasi maka mempercepat tercapainya herd immunity, sehingga menyegerakan selesainnya pandemi," terang penulis buku Kupas Tuntas Vaksin Covid-19 tersebut.
 

Menanggapi berita hoaks yang masih meresahkan, dr Syifa Mustika juga menyarankan masyarakat untuk senantiasa membaca informasi terakurat terkait Covid dan vaksinasi. "Mesti banyak baca. Diberikan edukasi," kata dokter yang juga menulis buku The New Normal Life.

 

Hentikan hoaks dari diri sendiri

Pendakwah muda Habib Husein Ja’far Al Hadar pun turut angkat suara mengenai penyebaran hoaks dan menimbulkan kekhawatiran masyarakat untuk divaksinasi. Ia berpendapat, bahwa hoaks ini harus ditahan mulai dari diri sendiri.

 

"Karena memang hoaks cenderung diproduksi oleh orang-orang yang pintar yang bermisi jahat dan dikonsumsi oleh orang-orang baik yang mereka awam. Oleh karena itu, jalur utama untuk mewaspadai dan melawan hoaks adalah tahan dulu," jelas penulis Tuhan Ada di Hatimu tersebut pada akun Instagramnya.

 

Efek samping vaksin
Dilansir dari covid19.go.id, vaksinasi mungkin menimbulkan efek samping. Eefek samping yang timbul setelah vaksinasi sendiri bersifat sementara, bergantung pada kondisi tubuh. Efek yang ditimbulkan seperti demam, nyeri otot, maupun kemerahan pada bekas suntikan. Namun, hal ini disebutkan masih wajar, meski tetap perlu dimonitor. 

 

Disebutkan juga bahwa jangan terlalu memusatkan pikiran kepada efek sampingnya saja. Hal ini dapat memunculkan rasa kekhawatir berlebih. Masyarakat perlu mengingat juga bahwa manfaat vaksin sendiri jauh lebih besar dibandingkan risiko ketika terinfeksi Covid-19 ketika belum divaksin. 

 

Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Kendi Setiawan