Nasional HARI SANTRI 2020

Ikuti Lomba Video Satgas Covid-19 Pesantren

Selasa, 20 Oktober 2020 | 21:30 WIB

Ikuti Lomba Video Satgas Covid-19 Pesantren

Festival dalam bentuk lomba video menjadi bagian dari program literasi kesehatan untuk pesantren dan santri.

Jakarta, NU Online

Satkor Covid-19 RMI PBNU mempersembahkan Festival SCP (Satgas Covid-19 Pesantren) 2020. Agenda ini dalam rangka memeringati Hari Santri 2020 bertajuk Santri Sehat, Indonesia Kuat.

 

Festival dalam bentuk lomba video dan menjadi bagian dari program literasi kesehatan untuk pesantren dan santri.

 

"Ini bagian dari program kami melawan wabah corona di pesantren. Lima bulan terakhir ini RMI PBNU melalui Satkor Covid-19 RMI PBNU gencar membuat program untuk meminimalisir dampak wabah," kata Ketua Saktor Covid-19 RMI PBNU Ulun Nuha, Selasa (20/10) .

 

Beberapa yang dilakukan sebelumnya adalah membagikan kado untuk guru ngaji, menerbitkan protokol kesehatan untuk pesantren, pelatihan satgas Covid-19 sampai swab-pcr test gratis untuk keluarga pesantren dan pendampingan pesantren yang terpapar.

 

 

"Lomba ini bagian dari program yang saya sebut di atas. Dari lomba ini kita akan mengetahui kondisi lapangan, tidak hanya semata-mata memberikan hadiah lima juta," tambah Ulun Nuha.

 

Salah satu panita, Abdulloh Hamid mengatakan video terbaik akan dijadikan media untuk sosialisasi penanganan wabah di pesantren.

 

"Kirimkan video kegiatan SCP atau protokol kesehatan di pesantren dengan tema Santri Sehat Indonesia Kuat berdurasi 3-5 menit, lalu share video di medsos pesantren masing-masing. Tandai sosmed @ayomondok dan offical sosmed RMI PBNU, mulai tanggal 20 hingga 31 Oktober," tegasnya.

 

Video terbaik berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, akan mendapatkan hadiah dari panitia. Sedang video asli dikirim via link google drive ke email: redaksi@pesantren.id dan rmipbnu@gmail.com dengan format judul, nama dan pesantren pengirim.

 

Festival ini dijadikan sebagai media kampanye SCP (Satgas Covid-19 Pesantren) dalam menerapkan protokol kesehatan di masing-masing pesantren atau aktivasi media informasinya.

Editor: Kendi Setiawan