Inilah Amal Istimewa Mbah Umar Tumbu Bisa Mimpi Bertemu Nabi
NU Online · Jumat, 6 Januari 2017 | 01:01 WIB
Solo, NU Online
Kabar duka tentang wafatnya KH Umar Syahid, ulama sepuh dan juga Mustasyar PCNU Pacitan, Rabu (4/1) malam, tak pelak menimbulkan duka bagi masyarakat Nahdliyin, termasuk di daerah Soloraya, yang sering dikunjunginya.
Salah satu tokoh Nahdliyin Solo, Habib Muhammad bin Hussein bin Anis Al-Habsyi, menuturkan kesannya terhadap almarhum KH Umar Syahid atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mbah Umar Tumbu.
"Beliau kesana kemari berjualan tumbu untuk membangun masjid diseluruh penjuru Indonesia, makanya dikenal dengan nama Mbah Umar Tumbu," tutur Habib Muhammad saat dihubungi NU Online, Kamis (5/1).
Mbah Umar merupakan pengasuh Pesantren Nur Rohman, Jajar, Donorojo. Pada masa remajanya, ia nyantri di Pesantren Tremas Pacitan dibawah asuhan KH Dimyathi Abdullah.Â
Menurut Habib Muhammad, ada amalan istimewa yang dimiliki oleh Mbah Umar Syahid, sehingga ia bisa bertemu dengan Rasulullah saw.
"Amalannya membaca Yasin 40 kali sehari semalam. Pernah juga ketika ditanya berapa kali membaca shalawat, beliau jawab, 'tidak pernah berhenti shalawat hingga bermimpi bertemu dengan Nabi'," Â ungkap Habib Muhammad.
Sementara itu, tokoh NU Sukoharjo, KH Ahmad Baidlowi menuturkan kesannya tentang Mbah Umar Syahid. "Beliau sejak kecil memang aneh. Katanya untuk menutupi kealimannya, istilahnya tasattar bil ghorom," Â kata kiai yang pernah menjadi Rais Syuriah PCNU Sukoharjo itu. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua