Nasional

IPNU-IPPNU Titik Transformasi Pemahaman NU dari Jamaah ke Jamiyah

Selasa, 29 September 2020 | 01:30 WIB

IPNU-IPPNU Titik Transformasi Pemahaman NU dari Jamaah ke Jamiyah

Ketua PP IPNU Hasan Malawi (tengah) (Foto: NU Online/Thobiin)

Sumedang, NU Online
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Hasan Malawi mengatakan, peran strategis IPNU-IPPNU yaitu menjadi satu titik transformasi antara pemahaman Nahdlatul Ulama (NU) yang jamaah ke jamiyah. 

 

"IPNU-IPPNU menjadi satu titik transformasi antara pemahaman NU yang jamaah ke jamiyah. Tidak utuh pemahaman NU kita bila tidak melalui IPNU-IPPNU. Mungkin tanpa IPNU-IPPNU, pemahaman NU kita hanya pada level amaliyah, hanya pada tataran akidah, tidak sampai fikrah, harakah, dan siyasah," tegasnya.

 

Hal itu disampaikan Hasan pada kegiatan pelantikan Pimpinan Cabang (PC) IPNU Sumedang, Jawa Barat yang berlangsung Ahad, (27/9) di Pesantren Al-Falahiyyah Cikoneng Ganeas Sumedang. 

 

Selain itu, Hasan juga mengajak untuk selalu semangat dalam menjalankan organisasi di tengah pandemi saat ini.

 

"Soal recovery organisasi juga harus segera dicanangkan. Pandemi ini mengajarkan kita untuk selalu menjalankan aktivitas organissi dengan apapun situasinya, maka komitmen khidmah di organisasi NU dibuktikan dalam situasi apapun," ucapnya.

 

Hasan yakin, para pengurus PC IPNU-IPPNU Sumedang mampu mengoptimalkan proses kaderisasi dan juga kerja organisasi di tengah-tengah situasi pandemi ini. "Apalagi kita semua tahu Sumedang punya Bupati yang merupakan Alumni IPNU," ungkapnya.

 

Hasan juga memberikan arahan kepada kader IPNU dan IPPNU yang hadir dalam kegiatan pelantikan tersebut tentang pentingnya pengkaderan di IPNU untuk kemajuan NU di masa yang akan datang.

 

"Perlu diingat, sepuluh sampai dua puluh tahun ke depan, kita yang sekarang menjadi kader IPNU-IPPNU yang akan mengisi posisi-posisi strategis NU dan akan menentukan masa depan dan peran NU ke depannya," tutup Hasan.

 

Ketua PC IPNU Sumedang Aang M Fauzi mengatakan, proses kaderisasi dan kerja organisasi IPNU-IPPNU tidak boleh berhenti meski dalam keadaan pandemi Covid-19.    

 

"Saya yakin, banyak cara yang bisa ditempuh secara optimal dalam proses kaderisasi dan kerja organisasi di saat ini. Pandemi jangan jadi penghalang dalam proses kaderisasi di Nahdlatul Ulama," ujarnya.

 

Dikatakan, dalam rancangan program kerja IPNU Sumedang periode kepengurusan saat ini akan melaksanakan empat kali Latihan Kader Muda (Lakmud). Lakmud merupakan jenjang kaderisasi kedua di IPNU.    

 

"Untuk menunjang rencana pengkaderan, IPNU Sumedang sudah menyiapkan buku pedoman kaderisasi yang bisa digunakan di setiap tingkat kepengurusan dalam melaksanakan kaderisasi," pungkas Aang.

 

Kontributor: Thobiin, Ayi Abdul Kohar
Editor: Abdul Muiz