Islam Moderat Sebab Indonesia Dikagumi Negara Luar
NU Online · Jumat, 2 Agustus 2019 | 12:00 WIB
Husni Sahal
Kontributor
“Ini barangkali kita harus pertahankan: Islam yang ramah, Islam yang moderat, Islam yang tawasuth, yang menjadi kekuatan kita,” kata Zainut saat mengisi Sosialisasi 4 Pilar yang diselenggarakan PP IPNU di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (2/8).
Indonesia juga disebut tercatat sebagai negara Islam yang berhasil menjalankan demokrasi dengan baik. Keadaan ini tidak terjadi di negara-negara yang ada di Timur Tengah, seperti Syiria, yakni terjadi konflik yang berkepenjangan. Bahkan, katanya, akibat dari konflik itu membuatnya menjadi negara gagal.
“Sementara Indonesia dengan mayoritas menganut agama Islam bisa melaksanakan kehidupan demokrasi dengan baik,” ucapnya.
Pria yang juga Wakil Ketua Umum MUI Pusat ini mencontohkan bagaimana Indonesia telah mengadakan beberapa kali Pemilu dan Pilpres, tapi berjalan dengan lancar dan damai.
“Pemilu terakhir yang kita khawatirkan kita akan menjadi negara di Syria sana, alhamdulillah tokoh-tokohnya bisa kembali rukun, bisa merajut perdamaian, keadamaian yang kemudian membangun dialog. Mudah-mudahan ke depan tokoh-tokoh negarawan ini bisa terus mengembangkan demokrasi yang baik,” terangnya.
Menurutnya, perbedaan adalah suatu keniscayaan, dan kebinekaan adalah anugerah yang harus disyukuri. Bukan sebaliknya, yakni menjadikan sesuatu yang dipertentangkan.
“Kebinekaan adalah sebuah hal yang niscaya yang harus kita pertahankan,” ucapnya.
Ia meminta kepada peserta agar terus menumbuhkan toleransi terhadap penganut agama lain agar kerukunan tetap berlangsung. Dalam perjalanan bangsa Indonesia, umat Islam yang merupakan pendudukan mayoritas, telah menjadi warga yang toleran. Di antara contoh yang dapat disebut, ialah penerimaan terhadap Bhineka Tunggal Ika.
Menurutnya, semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah sebuah frasa yang terdapat dalam Kakawin Sutasoma. Kakawin Sutasoma merupakan karangan Mpu Tantular yang menganut agama Buddha. Namun, sambungnya, walau pun dari Buddha, umat Islam mampu menerimanya.
“Ini bentuk toleransi yang sangat luar biasa dan itulah menjadi kekuatan bangsa Indonesia. Kebinekaan itu harus kita pertahankan,” ucapnya. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Maulid Nabi dan 4 Sifat Teladan Rasulullah bagi Para Pemimpin
2
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Bulan September 2025
3
DPR Jelaskan Alasan RUU Perampasan Aset Masih Perlu Dibahas, Kapan Disahkan?
4
Pengacara dan Keluarga Yakin Arya Daru Meninggal Bukan Bunuh Diri
5
Khutbah Jumat: Menjaga Amanah dan Istiqamah dalam Kehidupan
6
Gus Yahya Ajak Warga NU Baca Istighfar dan Shalawat Bakda Maghrib Malam 12 Rabiul Awal
Terkini
Lihat Semua