Nasional

Ja'far Shodiq Hina Kiai Ma'ruf, Kiai Ishom: Tak Cerminkan Akhlak Rasulullah

Jumat, 6 Desember 2019 | 13:35 WIB

Ja'far Shodiq Hina Kiai Ma'ruf, Kiai Ishom: Tak Cerminkan Akhlak Rasulullah

KH Ahmad Ishomuddin. (Foto: Beritagar)

Jakarta, NU Online
Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomuddin menentang keras pernyataan Ja'far Shodiq bin Sholeh Alattas yang menghina Mustasyar PBNU KH Ma'ruf Amin. Kiai Ishom menyatakan pernyataan Ja'far yang menyebut Kiai Ma'ruf sebagai babi tidak mencerminkan akhlak Rasulullah SAW.

"Orang yang memiliki hati nurani, kejernihan hati, perasaan yang baik, akhlak yang baik sebagaimana Rasulullah, maka tidak mungkin menghina sesama Muslim," kata Kiai Ishom kepada NU Online, Kamis (5/12).

Apalagi kata Kiai Ishom, Kiai Ma'ruf merupakan ulama besar dan sekaligus wakil presiden yang seharusnya dihormati. Oleh karena itu, siapa pun tidak diperkenankan menghinanya. 

"Kiai Ma'ruf adalah simbol negara. Rakyat tidak boleh semena-semana kepada pemimpinya," ucapnya.

Pihak berwajib pun diminta agar bersikap tegas atas kasus ini. Baginya, sekalipun Kiai Ma'ruf sendiri sudah memaafkan, tetapi pernyataan Ja'far Shodiq yang merupakan bagian dari kelompok 212 dan FPI ini harus dipertanggungjawabkan di depan hukum.

Ia menegaskan bahwa pendakwah dalam berdakwahnya harus menggunakan kalimat-kalimat yang santun dan menjauhi caci maki. Seorang pemuda juga sudah seharusnya menghormati orang tua.

"Seorang yang masih muda yang seharusnya belajar sopan santun, itu justru malah sebaliknya menyebut orang yang lebih tua dengan sebutan babi yang oleh agama. Orang yang menghina itu menghinakan dirinya sendiri, sama dengan sedang meludahi langit," terangnya.

Sebagaimana diketahui, Video yang berisi Ja'far Shodiq bin Sholeh Alattas menyampaikan ceramah viral di media sosial. Video yang bersumber dari chanel YouTube 'Chanel habib ja'far shodiq bin sholeh alattas' itu diunggah pada 30 November 2019.

Dalam video berdurasi 1 menit 43 detik ini, Ja'far menceritakan kisah Nabi Musa AS. Ia mengatakan ada murid dari Nabi Musa AS yang diubah Allah SWT menjadi babi. Alasannya, kata Ja'far, karena menjual agama untuk duniawi.

Barulah kemudian Jafar menyinggung ustadz-ustadz bayaran di era sekarang. Dia bertanya kepada jemaah mengenai sosok Kiai Ma'ruf. "Berarti ustadz-ustadz bayaran apa? (dijawab oleh jemaah: 'babi'). Saya tanya Ma'ruf Amin babi bukan? (babi). Babi bukan? Babi-lah," teriaknya.

Sementara itu, Ketua Umum Rabithah Alawiyah (wadah resmi para habaib se-Indonesia) Habib Zen bin Smith menegaskan bahwa Ja’far Shodiq Alattas bukan seorang habib.

"Dia (Ja’far Shodiq) kurang akhlak dan dalam ceramahnya tidak berdasarkan keilmuan. Dia bukan habib tapi sayyid (orang Arab keturunan Nabi Muhammad atau tuan) yang perlu pendidikan akhlak," kata Habib Zen dikutip detikcom.
 
Pewarta: Husni Sahal
Editor: Fathoni Ahmad