Nasional

Jokowi Sampaikan Permohonan Maaf atas Salah dan Khilaf Selama Jadi Presiden RI

Jumat, 2 Agustus 2024 | 19:45 WIB

Jokowi Sampaikan Permohonan Maaf atas Salah dan Khilaf Selama Jadi Presiden RI

Jokowi pada acara Dzikir dan Doa Kebangsaan Bulan Kemerdekaan menjelang HUT ke-79 RI di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/7/2024) malam. (Foto: BPMI Setpres)

Jakarta, NU Online

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan juga mengatasnamakan Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan permohonan maaf atas segala salah dan khilaf saat menjalankan amanah sebagai Presiden dan Wapres RI.


Jokowi sampaikan permohonan maaf itu di hadapan 3.163 orang yang menghadiri acara Dzikir dan Doa Kebangsaan Bulan Kemerdekaan menjelang HUT ke-79 RI di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/7/2024) malam.


"Bapak Wakil Presiden, Bapak-Ibu sekalian, Saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air, dalam kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan Kemerdekaan, bulan Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor KH Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia," kata Presiden Jokowi.


Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa kesalahan yang diperbuatnya selama ini adalah cirinya sebagai manusia biasa. Sehingga dirinya menyadari bahwa dirinya tidak dapat memenuhi harapan semua pihak.


"Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah swt. Hanya milik Allah, Kerajaan Langit dan Bumi serta apapun yang ada di dalamnya. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu," katanya.


Terakhir, Presiden Jokowi juga mengajak kepada hadirin untuk berdoa bersama. Ia berharap pada HUT Ke-79 RI, bangsa Indonesia diberi kemudahan meraih cita-cita menjadi bangsa yang maju, bangsa yang baldatun, thayyibatun, wa rabbun ghofur.


"Semoga Allah senantiasa mengabulkan doa kita, amin ya rabbal 'alamin. Terima kasih," terang


Presiden Joko Widodo mengundang 3.163 orang untuk menghadiri kegiatan zikir kebangsaan, sebagai acara pertama rangkaian kegiatan bulan kemerdekaan Agustus 2024 dan menjelang HUT ke-79 RI.


Acara zikir kebangsaan diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Qadarasmadi Rasyid dengan sari tilawah oleh Rani Indira. Zikir kebangsaan kemudian dipimpin oleh K.H. Muhyiddin Tohir, yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang, Sulawesi Selatan.


Acara ditutup dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang memimpin doa kebangsaan didampingi oleh lima tokoh lintas agama.


Adapun tokoh lintas agama yang hadir antara lain, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) Pdt. Ronny Mandang, Bimas Katolik RD. Agustinus Heri Wibowo, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia I Nyoman Warta, Dewan Penasehat Sangha Theravada Indonesia Bhikkhu Dhammasubho Maha Thera, dan Majelis Tinggi Agama Konghuchu Indonesia (Matakin) WS Sunarta Hidayat.


Turut hadir pula sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, para anggota Organisasi Aksi dan Solidaritas Era (OASE) Kabinet Indonesia Maju, para tokoh lintas agama, para ulama, hingga para santri dari Majelis Zikir Hubbul Wathon.