Nasional

Kebahagiaan para Santri saat Kiai Marah Jadi Barakah

Kamis, 3 Agustus 2023 | 20:45 WIB

Kebahagiaan para Santri saat Kiai Marah Jadi Barakah

KH Abdurrahman Al-Kautsar (Gus Kautsar). (Foto: Tangkapan layar YouTube)

Jakarta, NU Online
Pesantren adalah kawah candradimuka bagi para santri dalam membentuk kepribadian yang tahan banting dan akan menjadi modal kehidupan di masa yang akan datang. Maka tidak heran di pesantren, para santri dididik dengan ketat untuk menumbuhkan jiwa yang tidak gampang menyerah dan punya kekuatan dalam menghadapi permasalahan.


Terkait pendidikan di pesantren ini, KH Abdurrahman al-Kautsar (Gus Kautsar) dari Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri Jawa Timur mengatakan bahwa kekuatan dalam diri jiwa santri salah satunya tumbuh dari tempaan saat kiai memarahinya. Banyak santri yang menurutnya tidak begitu puas dan merasa kecewa saat dirinya tidak dimarah oleh kiai.


"Apakah kami tidak memiliki bakat berhasil sampai guru kami kok tidak marah?" ungkapnya pada tayangan Menggapai Dukungan Pusat diakses NU Online, Kamis (3/8/2023).


Gus Kautsar menyebut bahwa banyak para kiai dan ulama besar adalah produk (alumni) pesantren yang saat mengenyam pendidikan berhasil melewati proses yang berat dan merasakan perihnya tempaan para guru. Di antaranya KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang berhasil menjadi sosok teladan karena sulit dan kerasnya pendidikan pesantren yang didapatkannya.


"Ini agak beda dengan konsep saat ini, di mana guru harus yang care," ungkapnya.


Ia pun mengutip sebuah maqalah yang menyebutkan bahwa kegagalan seseorang sebagai murid dalam hidup biasanya dikarenakan ketidakmampuannya dalam bertahan pada pendidikan ketat guru-gurunya. 


Seorang tentara misalnya, tidak akan bisa menjadi pribadi yang kuat secara fisik dan mental serta memiliki sedikit peluang untuk sukses jika pendidikannya biasa-biasa saja. 


"Artinya nggak mungkin ada tokoh hebat kemudian lahir dari situasi yang biasa-biasa saja. Pasti ada gemblengan-gemblengan keras di sana," ungkapnya.


Selain ditempa dengan berbagai dengan pendidikan untuk tidak gampang menyerah dan mengeluh terhadap keadaan, para santri juga menurutnya adalah sosok yang selalu mampu menghadirkan kebahagiaan dalam hidupnya.


"Santri itu adalah orang yang paling pintar untuk menghadirkan kebahagiaannya sendiri. Santri adalah makhluk Allah swt yang paling kreatif untuk membahagiakan dirinya sendiri," kata Gus Kautsar.


Oleh karenanya, Gus Kautsar berharap para santri Indonesia senantiasa mendapatkan barakah dari para kiainya dalam menempa diri untuk menjadi pribadi yang tangguh. Selain itu Gus Kautsar juga berdoa semoga para kiai dan para muassis Nahdlatul Ulama benar-benar ridha kepada para santri Indonesia.