Nasional

Kelompok Pemuda Diyakini Mampu Menjadi Penyambung Kepentingan Rakyat

Sabtu, 31 Oktober 2020 | 14:00 WIB

Kelompok Pemuda Diyakini Mampu Menjadi Penyambung Kepentingan Rakyat

Demonstrasi PB PMII (Istimewa)

Jakarta, NU Online

 

Pengamat Komunikasi Politik Hendri Satrio meyakini bahwa kelompok muda merupakan salah satu kelompok dalam masyarakat Indonesia yang memiliki idealisme yang sangat kuat. Kelompok muda ini juga dipercayainya sebagai kelompok yang dapat merepresentasikan kepentingan masyarakat Indonesia. Sehingga, kelompok pemuda tetap diyakini menjadi salah satu elemen penting dalam masalah kebangsaan.

 

Selain itu, ia meyakini, kelompok muda merupakan kelompok yang relatif masih ‘terjaga’ dari pragmatisme politik kekuasaan, sehingga dapat mendorong terciptanya kondisi yang ideal seperti keadilan dan kesetaraan.

 

“Macam-macam yang bisa dilakukan generasi muda seperti menyuarakan suara rakyat, menyuarakan keadilan, kesetaraan, melawan ancaman perpecahan dan lain-lain,” ujar Hendri di Jakarta, Jumat (30/10). Oleh karena itu, pembangunan bangsa, lanjut dia, memerlukan sikap kritis dari kelompok mahasiswa dan pemuda.

 

Ia tidak menampik adanya nilai penting dan positif dari aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa beberapa waktu lalu. Namun demikian ia mengingatkan juga agar mahasiswa tidak meninggalkan prestasi di bidang lain terutama dalam mengembangkan kreatifitasnya.

 

Ia melanjutkan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan generasi muda saat ini dalam rangka memberikan peran positif bagi negaranya. Pertama pemuda dituntut untuk tidak melupakan sejarah bangsa. Sebab menurutnya, dengan tidak melupakan sejarah bangsa, maka dengan itu, ia akan terpacu untuk mengukir sejarahnya sendiri dengan lebih cemerlang dari generasi sebelumnya.

 

Kedua, sebagai anak muda, kelompok ini harus memiliki imajinasi tentang masa depan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mimpi tersebut, lanjut Hendri akan menjadi kompas perubahan yang akan mengarahkan kinerja dan kreatifitas kelompok muda.

 

“Terus bermimpi dan berimajinasi mengembangkan karya baru, kreatifitas baru, demi Indonesia yang lebih baik dan maju," pungkas Hendri.

 

Terakhir, ia berpesan, bahwa, salah satu ancaman saat ini yang paling nyata bagi masyarakat Indonesia adalah perpecahan yang berbentuk intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Hendri menilai, generasi muda penting untuk terlibat aktif dalam membentengi Indonesia dari ketiga ancaman tersebut.

 

Dari berbagai literatur diketahui bahwa Sumpah Pemuda tercetus dalam Kongres Pemuda Kedua tanggal 28 Oktober 1928, yang merupakan lanjutan dari Kongres Pemuda Pertama pada tahun 1926. Kongres Pemuda Kedua yang dilangsungkan selama dua hari pada 27 dan 28 Oktober 1928 di Batavia atau kini dikenal dengan Jakarta ini bertujuan antara lain: (1) Melahirkan cita cita semua perkumpulan pemuda pemuda Indonesia, (2) Membicarakan beberapa masalah pergerakan pemuda Indonesia; serta (3) Memperkuat kesadaran kebangsaan dan memperteguh persatuan Indonesia.

 

Dalam kongres itulah lahir sumpah setia yang kini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda yang berisi ikrar bertanah air satu, berbangsa satu, berbahasa satu: Indonesia.

 

Penulis: Ahmad Rozali
Editor: Kendi Setiawan