Nasional

Kemarau Panjang, Ini 4 Pilihan Doa yang Dapat Diamalkan

Kamis, 3 Agustus 2023 | 11:00 WIB

Kemarau Panjang, Ini 4 Pilihan Doa yang Dapat Diamalkan

Ilustrasi: Fenomena el nino berdampak pada musim kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan (Foto: Freepik)

Jakarta, NU Online
Musim kemarau melanda negeri Indonesia. Hal ini seiring fenomena El Nino yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG memprediksi puncak El Nino akan terjadi pada Agustus hingga September 2023 mendatang. Musim kemarau pun diprediksi akan lebih panjang dan lebih kering dari biasanya.


Pada situasi demikian, terdapat beberapa doa yang hendaknya dibaca oleh umat Islam khususnya. Wakil Sekretaris LBM PBNU, Ustadz Alhafiz Kurniawan dalam tulisannya di NU Online berjudul Kumpulan Doa Lengkap Rasulullah saat Kemarau Panjang menuliskan doa-doa yang dapat dibaca saat kemarau melanda, hingga pasokan air pun untuk kebutuhan makhluk hidup di bumi sudah cukup mengkhawatirkan.


Pertama, doa yang dikutip dari pembukaan khutbah Shalat Istisqa Rasulullah saw. Sebagaimana berikut:

 
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اَلْعَالَمِينَ, اَلرَّحْمَنِ اَلرَّحِيمِ, مَالِكِ يَوْمِ اَلدِّينِ, لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ يَفْعَلُ مَا يُرِيدُ, اَللَّهُمَّ أَنْتَ اَللَّهُ, لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ, أَنْتَ اَلْغَنِيُّ وَنَحْنُ اَلْفُقَرَاءُ, أَنْزِلْ عَلَيْنَا الْغَيْثَ, وَاجْعَلْ مَا أَنْزَلْتَ عَلَيْنَا قُوَّةً وَبَلَاغًا إِلَى حِينٍ 
 

Alhamdulillāhi rabbil ālamīn. Arrahmānir rahīm. Māliki yaumid dīn. Lā ilāha illallāhu yaf‘alu mā yurīd. Allahumma antallāhu. Lā ilāha illā anta. Antal ghaniyyu wa nahnul fuqara`. Anzil ‘alainal ghaitsa waj‘al mā anzalta ‘alainā quwwatan wa balaghan ilā hīn.


Artinya, "Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam, Maha Pemurah, Maha Penyayang. Yang menguasai hari Pembalasan. Tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Dia melakukan apa saja yang dikehendaki. Ya Allah, Kau adalah Allah. Tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Engkau. Kau Maha Kaya. Sementara kami membutuhkan-Mu. Maka turunkanlah hujan kepada kami. Jadikanlah apa yang telah Kauturunkan sebagai kekuatan dan bekal bagi kami sampai hari yang ditetapkan," (HR Abu Dawud).


Kedua, doa yang dibaca Rasulullah saw saat sedang khutbah Jumat. Seorang sahabat datang ke dalam masjid menceritakan bencana kekeringan dan meminta Rasulullah yang sedang khutbah Jumat untuk berdoa kepada Allah.


اَللَّهُمَّ أَغِثْنَا, اَللَّهُمَّ أَغِثْنَا

Allāhumma agitsnā, allāhumma agitsnā.


Artinya, "Ya Allah, tolonglah kami. Ya Allah, tolonglah kami," (HR Muttafaq Alaih).


Doa yang ketiga ini adalah lafal doa istisqa yang pernah dibaca oleh Rasulullah menurut riwayat Abu Awanah dari Sahabat Sa‘ad ra.


اَللَّهُمَّ جَلِّلْنَا سَحَابًا, كَثِيفًا, قَصِيفًا, دَلُوقًا, ضَحُوكًا, تُمْطِرُنَا مِنْهُ رَذَاذًا, قِطْقِطًا, سَجْلًا, يَا ذَا اَلْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ


Allāhumma jallilnā saḥāban, katsīfan, qashīfan, dalūqan, dhaḥūqan, thumthirunā minhu radzādzan, qith-qithan, sajlan, yā dzal jalāli wal ikrām.


Artinya, "Ya Allah ratakanlah hujan di bumi kami, tebalkanlah gumpalan awannya, yang petirnya menggelegar, dahsyat, dan mengkilat; sebuah awan darinya Kauhujani kami dengan tetesan deras hujan yang kecil, rintik-rintik, yang menyirami bumi secara merata, wahai Dzat yang Maha Agung lagi Maha Mulia," (HR Abu Awanah). 


Adapun doa yang keempat adalah doa istisqa seekor semut di zaman Nabi Sulaiman As sesuai dengan cerita Rasulullah saw dalam riwayat Imam Ahmad.


اَللَّهُمَّ إِنَّا خَلْقٌ مِنْ خَلْقِكَ, لَيْسَ بِنَا غِنًى عَنْ سُقْيَاكَ


Allāhumma innā khalqun min khalqika, laysa binā ghinan ‘an suqyāka. 


Artinya, “Ya Allah, kami adalah salah satu makhluk-Mu. Kami tidak dapat berlepas ketergantungan dari anugerah air-Mu,” (HR Ahmad).


Dengan merujuk kepada sebuah hadits riwayat Ahmad, Ustadz Alhafiz menjelaskan bahwa meski hanya doa seekor semut, Nabi Sulaiman As bersama rakyatnya membatalkan rencana istisqa karena Nabi Sulaiman As merasakan keistimewaan doa tersebut.