Kemenag Gelar Kompetisi Sains Madrasah Nasional 2019 di Manado
NU Online · Jumat, 13 September 2019 | 06:15 WIB
Direktur KSKK Kemenag RI, Ahmad Umar menyatakan, ajang bertema Integrasi Sains dan Islam Menuju Madrasah Hebat Bermartabat ini diarahkan untuk mengembangkan potensi madrasah dalam bidang saintek.
"Kompetisi yang fair dan objektif dapat menyemai bibit-bibit unggul dan menumbuhkan suasana persaingan yang dinamis," kata Umar saat Konferensi Pers KSM tingkat nasional di Kantor Pusat Kemenag Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/9).
Menurut Umar, pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus direspons oleh madrasah agar terintegrasi secara harmonis antara sains dan Islam.
Perhelatan ini diikuti oleh 550 siswa dari 34 provinsi di Indonesia. Mereka akan beradu kemampuan dalam bidang sains dan teknologi di ajang yang rutin digelar setiap tahun itu. KSM tahun ini dibuka di Hotel Grand Kawanua Novotel, Manado, Sulawesi Utara.
KSM Nasional merupakan kompetisi sains tertinggi dan paling diminati oleh kalangan madrasah di Indonesia. Sebelum KSM tingkat nasional digelar, telah terlebih dahulu diselenggarakan KSM di tingkat kabupaten atau kota dan provinsi. Selanjutnya, para pemenang di level daerah akan mendapatkan tiket untuk beradu di tingkat nasional.Â
Sebagai informasi, penyelenggaraan KSM memasuki tahun kedelapan. Pada tahun pertama, KSM digelar di Bandung, Jawa Barat pada 2012, selanjutnya digelar di Malang (2013), Makassar (2014), Palembang (2015), Pontianak (2016), Yogyakarta (2017), dan Bengkulu (2018).
Pada awalnya, KSM hanya diperuntukkan bagi siswa madrasah (ibtidaiyah, tsanawiyah dan aliyah) saja, namun sejak tahun 2016, KSM dapat diikuti pula oleh siswa yang berasal dari SD, SMP maupun SMA yang berada dibawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Adapun bidang studi yang diperlombakan pada KSM, yaitu untuk kenjang MI/SD: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, kenjang MTs/SMP: Matematika, Biologi dan Fisika, dan jenjang MA/SMA: Biologi, Fisika, Kimia, Geografi dan Ekonomi. Sejak 2016, ditambahkan materi teori agama Islam untuk semua bidang yang ada.
Selain KSM, pada saat bersamaan Ditjen Pendis Kemenag juga mengadakan Madrasah Young Researcher Camp. Kegiatan itu merepresantasikan dan menggelar pameran hasil riset dalam bidang sains, Â sosial, dan ilmu keagamaan anak madrasah se-Indonesia.Â
Dari 1018 proposal yang diterima Ditjen Pendis, akan dipilih menjadi 54 judul penelitian untuk mengikuti expo madrasah riset. Penemuan mereka yang beragam bidang merupakan embrio sebuah karya besar yang diharapkan dapat mengubah peradaban dunia.
Pewarta: Husni Sahal
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
3
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
4
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
5
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
6
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
Terkini
Lihat Semua