Nasional MAULID NABI

Kemiskinan Bertambah, Wapres Ajak NU Terus Lakukan Pemberdayaan Ekonomi Umat

Selasa, 19 Oktober 2021 | 15:33 WIB

Kemiskinan Bertambah, Wapres Ajak NU Terus Lakukan Pemberdayaan Ekonomi Umat

Wapres KH Ma'ruf Amin saat memberikan sambutan secara daring pada Maulid Akbar Nabi Muhammad yang digelar Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU), Selasa (19/10/2021). (Foto: BPMI Setwapres)

Jakarta, NU Online

Pandemi Covid-19 di Indonesia yang hingga saat ini belum dinyatakan hilang, telah berdampak pada keberlangsungan ekonomi masyarakat. Bahkan, pandemi menyumbang penambahan angka kemiskinan di negeri ini. Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) lantas mengajak NU untuk melakukan penguatan umat di bidang ekonomi. 


“Dampak Covid-19 menambah kemiskinan, yang semula sembilan persen sekarang naik jadi 10 persen. Karena itu, kita harus melakukan taqwiyatul ummah (penguatan umat), khususnya di bidang ekonomi dan menghilangkan kemiskinan ini dengan melakukan pemberdayaan umat,” kata Wapres secara daring pada Maulid Akbar Nabi Muhammad yang digelar Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU), Selasa (19/10/2021). 


Bagi para santri, imbuhnya, pengembangan ekonomi menjadi lebih memiliki kesempatan besar. Sebab sejak di pesantren, para santri memang diajarkan untuk bermuamalah yang sesuai dengan syariah.


“Sekarang sudah dikembangkan dan menjadi kebijakan nasional yaitu berkembangnya ekonomi dan keuangan syariah. Ekonomi kita menganut dual economic system yaitu syariah dan konvensional. Keuangan kita juga menganut konvensional dan syariah, dual financial system. Jadi kita memiliki kesempatan yang baik,” katanya. 


Wapres juga merasa gembira lantara di pesantren saat ini sudah muncul gerakan OPOP atau One Pesantren One Product (satu pesantren satu produk). Kini, di pesantren pun sudah mulai dikembangkan berbagai kegiatan.


“Baik yang bersifat sektor keuangan seperti bank wakaf yang diinisasi pemerintah dan Baitul Mal wa Tamwil (balai usaha mandiri terpadu) maupun yang sektor riil. Berbagai produk saya lihat di beberapa daerah sudah banyak yang diekspor,” terang Wapres.


Di pesantren-pesantren saat ini juga sudah dikembangkan berbagai balai latihan kerja (BLK) dengan berbagai profesi. Hal ini akan menjadikan santri mampu menguasai berbagai keahlian, di samping sebagai ahli agama. 


Pemberdayaan umat ini, tegas Wapres, menjadi tugas bersama termasuk NU. Sebab, Allah telah memerintah Islam untuk melakukan pembangunan umat dan memakmurkan bumi. Dengan kata lain, pemberdayaan ekonomi umat merupakan bagian dari perintah agama.


“Allah mengatakan (QS Hud: 61) wa ansya'kum minal ardhi wasta'marakum fiha. (Artinya) Dialah Allah yang menumbuhkan kamu dari tanah dan menjadikan kalian semua sebagai pemakmurnya,” terang Kiai Ma’ruf.


Ditegaskan bahwa untuk bisa memakmurkan bumi dibutuhkan berbagai cara. Di antaranya dengan menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul yang memiliki kemampuan sekaligus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). 


“Membangun iptek, di kalangan masyarakat adalah bagian dari kewajiban. Karena dengan begitu, kita bisa memakmurkan bumi. Untuk itu, diperlukan upaya-upaya. Karena yang menyangkut masalah duniawi itu Rasulullah menyerahkan kepada kita semua, antum a’lamu bi umuriddunyakum,” jelas Wapres.


“Ini hall-hal yang perlu ada upaya-upaya kita melakukan pengembangan, inovasi, teknologi. Ini penting harus kita kembangkan. Saya bangga sekali karena pendidikan tinggi, UNU (Universitas Nahdlatul Ulama) sudah mulai tersebar dan menjadi pendidikan yang berkualitas baik,” pungkasnya.


Sebagai informasi, acara Maulid Akbar Nabi Muhammad ini dilangsungkan secara hybrid. Di lokasi acara, hadir para tokoh dan pengurus NU.

 

Di antaranya Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Sekretaris Jenderal PBNU H Ahmad Helmy Faishal Zaini, Ketua LD PBNU KH Agus Salim HS, Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar, dan Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid. 


Acara ini berlangsung secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Selain sudah harus dipastikan mendapat suntikan vaksin dosis kedua, para peserta juga terlihat memakai masker dan saling menjaga jarak.


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad