Nasional

Ketika Kiai Said Diajak Dubes Suriah Berkunjung ke Damaskus

Kamis, 12 November 2020 | 16:30 WIB

Ketika Kiai Said Diajak Dubes Suriah Berkunjung ke Damaskus

Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj menerima kunjungan Dubes Suriah untuk Indonesia Abdul Munim Annan di kantor PBNU, Kamis (12/11). (Foto: NU Online/Syakir NF)

Jakarta, NU Online
Duta Besar Suriah untuk Indonesia Abdul Munim Annan berkunjung ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jalan Kramat Raya 164, Jakarta pada Kamis (12/11). Dalam kunjungannya, ia secara langsung mengajak Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj untuk berkunjung ke Suriah.


Secara halus, Kiai Said menolak tawaran tersebut. Kecuali, jika sudah tidak ada lagi perang di sana. Sebagaimana diketahui, Suriah saat ini dilanda perang saudara, juga adanya Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).


Dubes Annan dengan tegas menyatakan di wilayah Damaskus sudah tidak ada perang. Artinya, daerah yang menjadi pusat peradaban Islam masa silam itu dalam kondisi aman untuk dilalui dan dikunjungi. "Jalur Damaskus hingga ke Aleppo saat ini sudah aman," tandasnya.


Kiai Said menimpali dengan pertanyaan mengenai daerah lokasi Syekh Adnan al-Afyouni, Sang Mufti Damaskus yang wafat sebagai syahid. Ia menyebut sebuah daerah di pinggiran Damaskus.


Dubes asal Aleppo itu mengaku pernah shalat di masjid Syekh Adnan. Ulama yang akrab dengan Habib Luthfi bin Yahya itu juga memiliki sebuah pondok. Di antara pelajar pertamanya adalah santri asal Indonesia.


Annan juga bertanya mengenai sosok Ketua Umum PBNU yang pernah berkunjung ke negerinya pada tahun 2010 silam. Kiai Said menjawab bahwa itu adalah dirinya.


Saat itu, Pengasuh Pesantren Al-Tsaqafah Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan tersebut mengaku bertemu para ulama besar Suriah, seperti Syekh Wahbah az-Zuhaili dan Syekh Muhammad Said Ramadhan al-Buthi. Mendengar keterangan itu, ia tersenyum.


Sebaliknya, Kiai Said menanyakan kali ke berapa Dubes itu berkunjung ke Indonesia. Ia menjawab baru pertama kalinya.


Pertemuan ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua Umum PBNU HM Ma’shum Machfoedz, Ketua PBNU KH A Manan A Ghani, H Robikin Emhas, dan H Umarsyah, Sekjen PBNU HA Helmi Faisal Zaini, Waksekjen PBNU H Isfah Abidal Aziz, dan H Andi Najmi Fuadi.


Pewarta: Syakir NF
Editor: Musthofa Asrori