Nasional

Ketua LP Ma'arif PBNU: Pendidikan adalah Proses Memuliakan Manusia

Jumat, 20 September 2024 | 08:00 WIB

Ketua LP Ma'arif PBNU: Pendidikan adalah Proses Memuliakan Manusia

Ketua LP Ma'arif PBNU Ali Ramdhani saat sambutan dalam Puncak Harlah Ke-95 LP Ma'arif NU di Hotel Yuan Garden, Jakarta, pada Kamis (19/9/2024). (Foto: tangkapan layar Youtube TVNU)

Jakarta, NU Online

Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Muhammad Ali Ramdhani menjelaskan definisi sederhana dari pendidikan yang mudah diterima oleh masyarakat.


"Pendidikan adalah proses memanusiakan manusia, memuliakan manusia, dan memartabatkan manusia," kata Ali Ramdhani dalam Puncak Resepsi Harlah Ke-95 LP Ma'arif NU di Hotel Yuan Garden, Jakarta, pada Kamis (19/9/2024) malam.


Analogi sederhana tersebut sesuai dengan implementasi koordinasi, inovasi, sinergi, sinkronisasi, dan simplikasi dalam inovasi LP Ma'arif yang dihasilkan pada Rakornas 2024.


Ia juga mengungkapkan rasa bahagia dan penuh apresiasi ketika bertemu dengan para pengelola pendidikan.


"Mereka adalah orang yang akan menciptakan orang-orang mulia dan orang yang akan menciptakannya saya pastikan itu adalah orang yang mulia, yaitu bapak ibu semua," tutur sosok yang kerap disapa Kang Dhani ini.


Pada kesempatan itu, Ali Ramdhani mengemukakan betapa melekatnya eksistensi manusia dengan akal dan pikiran.


"Penajaman akal menjadi ciri khas dari cara memanusiakan manusia. Kemampuan elementer manusia adalah kemampuan belajar dan tolok ukur dari ciri manusia adalah kemampuannya berpikir," kata Ali Ramdhani.


Pendidikan tentu tidak akan terlepas dalam proses kemampuan berpikir manusia.
Berangkat dari hal ini, Ali Ramdhani mengajak para hadirin yang merupakan perwakilan LP Ma'arif NU dari berbagai wilayah di Indonesia untuk melakukan ikhtiar yang lebih optimal dalam melayani anak bangsa melalui bidang pendidikan.


Ikhtiar yang dimaksud adalah dengan mengimplementasikan pola pendidikan yang mencetak siswa dengan bidang akademis mumpuni sekaligus menanamkan ajaran agama sebagai bekal pertumbuhan karakter.


Ali Ramdhani kemudian meminjam istilah Charles Darwin dalam The Origin Of Man bahwa seluruh spesies di dunia ini akan punah termasuk yang paling cerdas sekalipun kecuali dia yang responsif terhadap perubahan.


Istilah tersebut lantas ia kaitkan dengan pernyataan Sayyidina Ali bin Abi Thalib untuk mendidik anak sesuai zamannya karena zamannya berbeda dengan zaman orang tuanya.


Adaptasi terhadap perubahan dalam kehidupan, termasuk dunia pendidikan, adalah hal yang pasti.


Oleh karena itu, Ali Ramdhani mengingatkan kembali kepada para pengelola lembaga dan tenaga pendidik untuk menjadikan inovasi dan pemutakhiran teknologi sebagai bagian penting dalam konsep pendidikan LP Ma'arif NU.


"Kita tidak menciptakan alumni-alumni dari lembaga pendidikan yang berada pada pojok-pojok peradaban atau sudut-sudut perkembangan zaman tapi kita harus memastikan mereka orang yang berdiri tegak dalam menapaki kehidupan," tegasnya.


Hal ini merupakan penerjemahan LP Ma'arif atas prinsip abad kedua Nahdlatul Ulama yaitu Merawat Jagat Membangun Peradaban dengan bentuk implementasi Merawat Wawasan Membangun Martabat.


Resepsi Harlah Ke-95 Ma'arif ini juga dimeriahkan oleh penampilan Sastro Adi dan pertunjukan tari dari Sanggar Sang Dewi serta paduan suara dari Pondok Pesantren Ma'arif NU Grogol.