Nasional

Ketum PBNU Buka Mukernas Sako Pramuka Ma'arif NU 2019

Jumat, 30 Agustus 2019 | 08:30 WIB

Ketum PBNU Buka Mukernas Sako Pramuka Ma'arif NU 2019

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj saat membuka Mukernas Sako Pramuka Ma'arif Nahdlatul Ulama (Foto: J Nurdin/NU Online)

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj membuka Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Satuan Komunitas (Sako) Pramuka Ma'arif NU 2019 yang diselenggarakan di Rivoli Hotel Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (30/8).

"Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, Musyawarah Kerja Nasional Sako Pramuka Ma'arif Nahdlatul Ulama saya buka," kata Kiai Said.

Dalam sambutannya, Kiai Said menyatakan bahwa keberhasilan kiprah LP Ma'arif NU tidak lepas atas peran besar ketuanya, yakni KH Zainal Arifin Junaidi. Menurutnya, dulu dirinya ketika memilih Kiai Arifin karena pertimbangan tiga hal, yaitu ilmu, martabat, dan nasabnya.

"Selama ini kita bangga dengan keberhasilan kiprah Ma'arif ini setelah dipegang Pak Arifin ini," ucapnya.

Kiai Said berharap, Mukernas dapat menghasilkan keputusan yang bermanfaat untuk kemajuan Pramuka LP Ma'arif NU, yaitu dengan cara meningkatkan kualitasnya. "Kalau kita mampu meningkatkan kualitasnya (Pramuka) akan menjadi kekayaan bagi NU dan bangsa," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua PP LP Ma'arif NU KH Zainal Arifin Junaidi mengungkapkan bahwa lembaganya terus memperkuat gerakan kepramukaan melalui sentuhan Pramuka yang moderat sebagai gerakan Pramuka khas jamiyah Nahdlatul Ulama. 

“Tentu saja melalui Mukernas ini akan menjabarkan dasa darma Pramuka dan merencananakan kegiatan Pramuka yang akan datang. Tentu saja dengan sentuhan Pramuka yang moderat sebagai pramukanya jamiyah NU,” katanya. 

Tujuannya, kata Kiai Arifin, untuk memperkuat pemahaman kaidah-kaidah kepramukaan dan ke-NU-an. Upaya itu dilakukan semata agar nasionalisme dan pemahaman agama yang ramah di lingkungan pendidikan tetap terjaga. 

Pada kesempatan iti, ia juga menekankan pengurus LP Ma'arif NU di berbagai daerah agar terus membekali siswanya sejak dini perihal pemahaman keagamaan yang moderat. Caranya dapat diimplementasikan dengan menumbukan sikap siaga, penggalang, dan penegak.

Selain itu, ia menginginkan Pramuka dapat menguasai teknologi. Pasalanya, perkembangan teknologi di Indonesia kian menguat. Menurutnya, jika tidak dipersiapkan dengan cepat, maka membahayakan keberadaan Pramuka NU di masa depan.

Acara yang mengusung tema 'Pramuka Moderat Menuju Generasi Emas 2026' ini diselenggarakan selama tiga hari, yakni 30 Agustus hingga 1 September 2019.

Pewarta: Husni Sahal
Editor: Abdullah Alawi