Nasional

Kiai Marsudi: Baca setiap Hal dengan Kecerdasan Hati dan Pikiran

Selasa, 3 Desember 2019 | 04:45 WIB

Kiai Marsudi: Baca setiap Hal dengan Kecerdasan Hati dan Pikiran

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Marsudi Syuhud

Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Marsudi Syuhud mengingatkan bahwa membaca adalah gerbang awal menuju kecerdasan pengetahuan. Membaca adalah gerbang awal menuju kedewasaan berpikir. Membaca adalah gerbang awal seseorang memutuskan segala sesuatu dengan bijak. 
 
"Membaca adalah pertanda seseorang dikategorikan berilmu atau tidak. Membaca adalah cara kita memilah, memilih, dan memutuskan mana perkara yg batil dan perkara yang hak. Membaca adalah cara kita meneruskan kesejarahan Islam dan umat manusia," jelasnya, Selasa (3/12).
 
Namun tambahnya, membaca di sini bukan sembarang membaca. Namun, membaca setiap hal dengan kecerdasan hati dan pikiran. Membaca setiap hal tanpa rasa benci dan kedengkian. Membaca segala hal dengan asas proposional dan keadilan. 
 
"Membaca segala hal dengan konteks keislaman, keimanan dan keihsanan. Membaca segala hal dengan konteks kebangsaan dan kenegaraan. Membaca segala hal tidak melulu dari tulisan apalagi sekedar pinter internetan, googlingan dan youtuban, namun dari fakta, kesejarahan dan kenyataan serta kekauniyahan ayat-ayat kebesaran Tuhan," paparnya.
 
Hal ini sesuai dengan ayat imperatif-instruktif pertama yang diterima Nabi SAW yang jelas mengajarkan kepada kita untuk senantiasa memulai sesuatu dengan membaca. “Bacalah, bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan," ungkapnya melalui akun facebooknya.
 
Sehingga Kiai Marsudi menegaskan bahwa salah satu sumber kekerdilan sikap seseorang pada pernyataan orang lain disebabkan kurangnya pengetahuan dari literatur-literatur otentik yang diserap. Apalagi dibumbui  dengan kebencian dan kehasudan.
 
"Dan yang paling utama (kekerdilan sikap ini) disebabkan ia cenderung bernafsu untuk melumpuhkan orang lain yg dianggapnya berbeda," tambahnya.
 
Kiai Marsudi menambahkan bahwa kewajiban manusia adalah menyampaikan kebenaran yang jelas bersumber dan kebenaran hanya milik Allah SWT, Sang Maha Benar.
 
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Syamsul Arifin