Nasional ADVERTORIAL

Kolaborasi Pertamina-LIPI Lestarikan Flora, Jaga Emisi Karbon di Kebun Raya Bogor

Selasa, 22 Juni 2021 | 13:15 WIB

Kolaborasi Pertamina-LIPI Lestarikan Flora, Jaga Emisi Karbon di Kebun Raya Bogor

Selain revitalisasi, Pertamina memperkenalkan dan melestarikan tanaman yang terdiri dari 75 pohon kopi robusta dan arabica, 90 bunga anggrek, dan 20 pohon durian. Ketiga jenis tanaman ini berasal dari program Binaan Pertamina, seperti PGE Ulubelu, PGE Kamojang, Pertamina EP Asset 3, Pertamina MOR VI FT Tarakan, dan Pertamina MOR VI DPPU Syamsudin Noor.. (Foto: Humas Pertamina)

Jakarta, NU Online

PT Pertamina (Persero) melakukan kolaborasi dengan Kebun Raya Bogor dan LIPI dalam menghadirkan bantuan inovasi kebun raya sebagai sarana konservasi dan edukasi, serta untuk mewujudkan wisata alam yang nyaman, asri, dan ramah lingkungan. 

 

Pjs Senior Vice President Corporate Communications and Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan bantuan ini diberikan Pertamina untuk merevitalisasi Taman Obat dan Ochidarium yang ada di Kebun Raya Bogor. Hal ini, menurutnya, merupakan kesempatan luar biasa yang diberikan kepada Pertamina untuk bisa memberikan dampak, manfaat, dan nilai tambah bagi keberadaan Kebun Raya Bogor.

 

"Kami berkolaborasi bersama LIPI dan Kebun Raya Bogor untuk bisa melaksanakan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)," ujar Fajriyah Usman, Selasa (22/6).

 

Selain revitalisasi, Pertamina memperkenalkan dan melestarikan tanaman yang terdiri dari 75 pohon kopi robusta dan arabica, 90 bunga anggrek, dan 20 pohon durian. Ketiga jenis tanaman ini berasal dari program Binaan Pertamina, seperti PGE Ulubelu, PGE Kamojang, Pertamina EP Asset 3, Pertamina MOR VI FT Tarakan, dan Pertamina MOR VI DPPU Syamsudin Noor. Pelestarian bunga anggrek di Kebun Raya Bogor ini menjadikannya yang terbesar di wilayah Asia.

 

Dalam membantu melestarikan tanaman langka, Pertamina juga mengembangbiakkan 150 tanaman langka di taman tematik Nepenthes yang menjadi salah satu wahana kunjungan baru di Kebun Raya Bogor. 150 tanaman itu terdiri dari 40 tanaman Mirabilis, 30 tanaman Reinwardtiana, 30 tanaman Gracilis, 20 tanaman Ampullaria, 13 tanaman Sumatrana, 10 tanaman Rafflesiana, dan 7 tanaman Chookeriana. Ketujuh jenis tanaman langka tersebut berasal dari Binaan Pertamina RU II Sei Pakning, MOR I DPPU Hang Nadim, dan MOR VI FT Tarakan. 

 

"Revitalisasi pohon kopi, bunga anggrek, dan pohon durian, serta pelestarian ketujuh tanaman langka yang semuanya berasal dari hasil Binaan Pertamina ini harapannya dapat memberikan keindahan, kenyamanan, serta dapat berperan sebagai sarana edukasi bagi wisatawan di Kebun Raya Bogor," kata Fajriyah.

 

Untuk mendukung kenyamanan pengunjung Kebun Raya Bogor yang memiliki luas 87 hektar ini, Pertamina menyediakan sepuluh fasilitas bus listrik yang dapat digunakan secara gratis bagi pengunjung. Bus listrik dipilih Pertamina sebagai langkah untuk mendukung energi ramah lingkungan serta mengurangi emisi karbon di wilayah Kebun Raya Bogor. Bus listrik tersebut dapat digunakan pengunjung dengan aturan tempat duduk sesuai protokol kesehatan dalam rangka mencegah penularan Covid-19. 

 

"Mobil listrik ini digunakan supaya semakin bersih udaranya. Jadi sebelumnya menggunakan solar yang emisinya lumayan banyak. Dengan menggunakan kendaraan listrik kami bisa mengurangi emisi hampir separuhnya sekaligus mengenalkan ke masyarakat bagaimana Pertamina hadir dalam menyediakan energi yang ramah lingkungan," kata Fajriyah.

 

Dengan 15.000 koleksi pohon dan tumbuhan yang dimiliki Kebun Raya Bogor, Pertamina mengintegrasikan informasi mengenai jenis pohon dan tumbuhan tersebut ke dalam web Kebun Raya Bogor yang bisa diakses oleh pengunjung. Terdapat barcode yang terpasang di dekat jenis tumbuhan dan pengunjung dapat memindai menggunakan smartphone-nya. Nantinya pengunjung akan langsung terhubung ke website Kebun Raya Bogor dan melihat informasi mengenai tanaman tersebut. 

 

Setelah bantuan ini diberikan Pertamina, Fajriyah mengatakan bahwa 50.344 orang telah berkunjung secara fisik dan 18.202 orang telah berkunjung secara virtual melalui website Kebun Raya Bogor. 

 

Fajriyah mengatakan, Program TJSL ini menerapkan strategi di aspek ESG atau lingkungan (environment), sosial (social), dan tata kelola (governance) yang juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 4 yaitu memastikan pendidikan inklusif dan berkualitas, poin 7 yaitu memastikan energi bersih dan terjangkau, poin 13 yaitu pengambilan aksi dalam penanganan perubahan iklim, serta poin 15 yaitu melindungi, memulihkan, dan mendukung ekosistem daratan.

 

Editor: Kendi Setiawan