Kunjungan Kapolri di Pesantren Gus Mus, Merekatkan Komponen Bangsa
NU Online · Rabu, 7 Juni 2017 | 06:47 WIB
Rembang, NU Online
Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi M Tito Karnavian, Selasa (6/6) sore, berkunjung ke kediaman KH Mustofa Bisri (Gus Mus), di Pondok Pesantren Raudlatul Thalibin kelurahan Leteh, Kecamatan Rembang kota. Orang nomor satu di Polri itu, tiba di Rembang pada pukul 16.00 WIB menggunakan helikopter.
Kapolri Tito mengaku, kunjungannya ke Rembang untuk minta tausyiah dan dukungan dari ulama NU asal Kabupaten Rembang, terkait sejumlah permasalahan serta kondisi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sekarang.
“Bulan Ramadlan merupakan waktu yang tepat untuk mendekatkan diri dengan seluruh komponen bangsa, yang ada, utamanya umat Islam, yang meyoritas ada di tanah air. Saya terimakasih atas sambutan yang begitu hangat diberikan kepada rombongan, bahkan sampai ada karpet merah," ujarnya.
Dalam sambutannya, Tito menilai, adanya dua sosok ulama besar, seperti KH Mustofa Bisri dan KH Maimun Zubaer, menjadikan Kabupaten Rembang, menjadi kota yang tepat untuk ia kunjungi. Menurutnya dua ulama itu, memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan bangsa Indonesia.
"Di Rembang sendiri memiliki komunitas Muslim yang cukup besar, terlebih dengan kehadiran dua sosok beliau ini yang tak hanya berpengaruh bagi Rembang saja, tapi juga sangat berpengaruh dengan bangsa negara ini," imbuhnya.
Lebih lanjut Kapolri memaparkan, jika negara Indonesia saat ini tengah mendapatkan ujian. Salah satunya yang paling mendasar ialah demokrasi. Menurutnya, sebagian kelompok di Indonesia menyalahgunakan kebebasan berdemokrasi untuk membuat idiologi selain Pancasila.
"Sangat disayangnya, kebebasan berdemokrasi saat ini justru disalah gunakan oleh sebagian kelompok. Yang membuka ruang untuk kebebasan berserikat, termasuk pula kebebasan untuk memiliki ideologi selain Pancasila yang tidak tepat untuk diterapkan di negara ini" ujarnya.
Sementara itu, KH Maimoen Zubair menyampaikan tausyiah bertemakan ‘Negara Kesatuan Republik Indonesia’ sudah sangat pas jika menggunakan idiologi yang berlandaskan Pancasila, dan Bhineka Tunggal Ika.
Nampak hadir sejumlah tokoh penting yang ada di Jawa Tengah, diantaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono, perwakilan MUI, Kementrian Agama Jawa Tengah, perwakilan organisasi kemasyarakatan, seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. (Ahmad Asmui/ Muslim A)
Terpopuler
1
Tim TP2GP dan Kemensos Verifikasi Pengusulan Kiai Abbas sebagai Pahlawan Nasional
2
Atas Dorongan PBNU, Akan Digelar Jelajah Turots Nusantara
3
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Keutamaan & Amalan Istimewa di Hari Asyura – Puasa, Sedekah, dan Menyantuni Yatim
4
Rais Aam Sampaikan Bias Hak dan Batil Jadi Salah Satu Pertanda Kiamat
5
Pangkal Polemik ODOL Kegagalan Pemerintah Lakukan Tata Kelola Transportasi Logistik
6
Asyura, Tragedi Karbala, dan Sentimen Umayyah terhadap Ahlul Bait
Terkini
Lihat Semua