
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LPTNU dan Konferensi Pendidikan Tinggi NU di Santika Dyandra Convention Center, Medan, Sumatra Utara, Rabu (8/3/2023). (Foto: NU Online/Syakir NF)
Muhammad Syakir NF
Penulis
Medan, NU Online
Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) tengah mengupayakan untuk melakukan pemetaan perguruan tinggi yang berafiliasi kepada NU dengan diawali pendataan.
Sekretaris LPTNU Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Suaedy menyampaikan bahwa pendataan ini masih tertinggal. Karenanya, LPT PBNU saat ini tengah berupaya untuk memperoleh data yang akurat melalui digitalisasi.
Hal tersebut disampaikan Suaedy dalam Konferensi Pers Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LPTNU dan Konferensi Pendidikan Tinggi NU di Santika Dyandra Convention Center, Medan, Sumatra Utara, Rabu (8/3/2023).
Suaedy menyampaikan bahwa sampai saat ini tercatat ada sekitar 500 perguruan tinggi yang berafiliasi dengan NU. Namun, baru ada 300 perguruan tinggi yang secara formal terhubung dengan NU, 40-an di antaranya yang langsung di bawah manajemen PBNU.
Namun, dari ratusan perguruan tinggi yang ada, Suaedy mengungkapkan bahwa 90 persen di antaranya berada di Pulau Jawa dari sisi lokasinya dan 90 persen perguruan tinggi yang hanya fokus pada studi agama.
Oleh karena itu, pihaknya akan berupaya untuk melakukan pemerataan, baik secara jumlah untuk di luar Jawa, maupun secara program studi.
"Tantangannya industri dari sisi pemerataan ada di seluruh Indonesia, dari segi prodi lebih luas tidak hanya agama," ujar Dekan Fakultas Islam Nusantara Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) itu.
Sementara itu, Rektor Universitas Sumatra Utara (USU) Prof Muryanto Amin menyampaikan bahwa penyelenggaraan Rakernas LPTNU di Medan merupakan bagian dari upaya pemerataan pendidikan. Ia mengakui di Medan masih ada kesenjangan dalam bidang pendidikan.
"Kita perlu membuat kesadaran bahwa Indonesia, dari Aceh sampai Papua, Sabang sampai Merauke, perlu diperhatikan secara serius," katanya.
Pemerataan juga perlu dilakukan dengan kolaborasi. Perguruan tinggi yang kecil dan yang besar bergabung bersama. Perguruan tinggi yang sudah besar dapat turut membantu, mengadvokasi, dan memberikan pendampingan bagi perguruan tinggi yang kecil. Pun perguruan tinggi kecil dapat membersamai dan memperkuat perguruan tinggi besar.
"Kita perlu agar peradaban yang mau kita lakukan berkolaborasi yang besar membantu besar, kecil memperkuat besar," kata guru besar ilmu politik USU itu.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua