Nasional

MA Al-Hikmah 2 Brebes Wakili Indonesia di Ajang Debat Bahasa Arab 2023 di Qatar

Senin, 8 Mei 2023 | 08:00 WIB

MA Al-Hikmah 2 Brebes Wakili Indonesia di Ajang Debat Bahasa Arab 2023 di Qatar

TIm debat bahasa Arab MA Al-Hikmah 2 Brebes telah melalui babak penyisihan tingkat nasional yang kemudian lolos dan masuk babak kualifikasi tingkat internasional. (Foto: Dok. MA Al-Hikmah 2 Brebes)

Jakarta, NU Online

Madrasah Aliyah Al-Hikmah 2 Brebes, Jawa Tengah akan mewakili Indonesia pada ajang debat bahasa Arab Internasional yakni Internasional School Arabic Debating Championship (ISADC) Qatar 2023. MA Al-Hikmah 2 merupakan madrasah yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Al-Hikmah Benda, Sirampog, Brebes.


Keputusan ini keluar setelah proses yang cukup panjang. Sebelumnya, MA Al-Hikmah 2 telah melalui babak penyisihan tingkat nasional yang kemudian lolos dan masuk babak kualifikasi tingkat internasional. 


Guru Bahasa Arab MA Program Keagamaan (MAPK) Al-Hikmah 2, Sutanto mengaku bersyukur atas capaian yang diraih tim dalam mengikuti kontes debat bahasa Arab bergengsi itu. 


“Gembira dan bersyukur sekali karena memang cita-cita ini sudah dipersiapkan. Sejak 3 tahun sejak kami mengetahui informasi tersebut, baru terealisasi saat ini. Alhamdulillah nanti akan berangkat ke Qatar pada September 2023, insyaallah,” kata Suttanto kepada NU Online, Senin (8/5/2023).


Sutanto yang juga merupakan guru pembimbing tim debat bahasa Arab MA Al-Hikmah 2 mengungkapkan bahwa timnya masuk daftar 40 negara pada tahap kualifikasi tingkat internasional yang diadakan dua hari yakni Sabtu (6/5/2023) dan Ahad (7/5/2023). 


40 negara terbagi dalam dua kategori yakni penutur asli (native) bahasa Arab dan non-penutur asli (non-native) bahasa Arab. 11 dari 40 negara tersebut ialah non-native.

 

Dari total 40 negara disaring menjadi 16 negara yang lolos dan berhak maju ke babak semi final di Qatar pada September 2023 mendatang. Dari 16 negara tersebut, 4 negara merupakan non-native, salah satunya Indonesia.


"Dari 40 negara diambil nanti yang ke Qatar itu 16 negara dan Indonesia termasuk. Untuk kategori non-native ada sebelas negara,” ujar pria yang merupakan lulusan Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, tersebut. 


Adapun babak penyisihan kemarin, terang Sutanto, terdiri dari 5 babak. Tim Indonesia dirivalkan dengan native dan non-native


Di babak pertama, lanjut Sutanto, tim Indonesia bertemu dengan tim India. Kemudian, empat babak selanjutnya Indonesia bertemu dengan Irak, Kazakhstan, Belgia, dan terakhir Bosnia.


“Dari total 5 pertandingan, kita memenangkan tiga pertandingan dan dua kali kalah. Akhirnya, poin yang kita peroleh masuk ke babak semifinal pada bulan September di Qatar,” jelas Sutanto. 


Atas raihan tersebut, Sutanto menyampaikan bahwa pihaknya akan terus mematangkan persiapan selama kurang lebih empat bulan mendatang. Tim debat, terangnya, akan digembleng untuk mendalami kemungkinan tema yang akan disuguhkan dalam pertandingan.


“Kita akan memperbanyak latihan ditambah lagi memperkaya wawasan-wawasan yang kemungkinan akan diperdebatkan. Tantangan kita adalah tidak hanya mengalihbahasakan dari Indonesia ke Arab. Tetapi, yang paling utama adalah menguasai mosi yang akan diperdebatkan,” ucapnya.


“Dan itu biasanya isu sosial-politik. Adapun dari tim pusat cuma memberikan informasi bagaimana cara membangun argumen dalam 20 menit. Ini karena argumen yang akan diperdebatkan baru akan diberikan beberapa menit sebelum pertandingan. Kalau sama sekali tidak memiliki basis dari tema tersebut kita akan bingung,” tandas Sutanto.


Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa

Editor: Fathoni Ahmad