Menag Yaqut Tegaskan Takut kepada Tuhan dan Penyakit Tak Perlu Dipertentangkan
NU Online · Kamis, 22 Juli 2021 | 17:45 WIB
Anty Husnawati
Kontributor
Jakarta, NU Online
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak umat beragama untuk tidak mempertentangkan rasa takut kepada Tuhan dengan takut kepada penyakit. Sebab, keduanya tidak perlu dipertentangkan.
Hal itu diungkapkan Menag dalam sambutannya pada acara Tahlil Nasional yang mengangkat tema Doa untuk Syuhada pada Kamis, (22/07/2021) malam, secara virtual.
"Sudut pandang keagamaan kita mengajarkan, takut kepada Allah dan takut kepada bahaya penyakit, tidak perlu dipertentangkan. Tentu dalam bingkai keimanan dan kebebasan manusia dalam berikhtiar," kata pria yang akrab disapa Gus Yaqut itu.
Menurut Gus Yaqut, manusia diperintahkan untuk melakukan ikhtiar terlebih dahulu, lalu bertawakkal kepada Allah. "Tidak ada tawakkal yang tidak didahului ikhtiar," tegasnya.
Pada kesempatan itu, Gus Yaqut mengajak seluruh elemen bangsa memperkuat solidaritas, kebersamaan, kegotongroyongan, dan optimisme.
Ia juga mengungkapkan, Tahlil Nasional digelar sebagai bentuk ikhtiar batiniah untuk mendoakan bangsa agar diberi kekuatan dan pandemi segera berlalu.
"Melalui acara ini, kita ingin mendoakan ulama, guru, pendakwah, pengasuh pesantren, dokter, nakes, aktivis, relawan kemanusiaan, dan seluruh elemen masyarakat yang wafat selama pandemi Covid-19," ujar pria kelahiran Rembang, Jawa Tegah itu.
Puluhan ribu warga negara Indonesia meninggal selama pandemi Covid-19. Menag menegaskan bahwa jumlah itu bukan sekadar angka-angka statistik.
“Di dalam angka-angka laporan yang kita dengar setiap hari mungkin ada jiwa-jiwa yang mungkin itu adalah orang yang kita kenal, orang yang kita cintai, atau orang-orang yang kita hormati," ungkapnya.
Karenanya, Menag menegaskan, semua elemen bangsa harus kompak, bersatu dan melakukan langkah yang saling dukung dan terpadu untuk menyelamatkan nyawa rakyat yang bukan hanya sekadar angka-angka statistik.
Sebagai informasi, acara Tahlil Nasional ini dihadiri oleh KH Syukron Makmun, KH Abdul Qodir Ahmad Sahal, KH Anwar Manshur, Ust H Agus Tri Sundani, KH Abdullah Jaidi, dan ribuan tokoh lainnya dari berbagai daerah, serta pengasuh pesantren, pimpinan ormas, sejumlah menteri dan wakil menteri, pimpinan lembaga tinggi negara, pimpinan daerah, hingga politisi dan penyuluh agama.
Kontributor: Anty Husnwati
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua