Nasional

Moderasi Beragama Ciptakan Kedamaian dan Keamanan

Kamis, 18 Juli 2019 | 17:00 WIB

Moderasi Beragama Ciptakan Kedamaian dan Keamanan

Ses Ditjen Bimas Islam Tarmizi Tohor (kiri). (Foto: Husni/NUO)

Batam, NU Online
Sekretaris Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, H Tarmizi Tohor, menyatakan bahwa memberikan pemahaman keagamaan yang moderat atau moderasi beragama kepada masyarakat sangat penting agar kehidupan berjalan dengan damai dan aman.

“Beragama itu (harus) sejuk, nyaman, aman, damai. (Dan saling) melindungi," kata Tarmizi saat menutup Dialog Nasional Keagamaan dan Kebangsaan bertajuk Merawat Kebinekaan Memperkokoh Wawasan Islam Wasathiyah dalam Kerangka NKRI di Hotel Nagoya Plasa Batam, Kepulauan Riau, Kamis (18/7) malam.

Sayangnya, Tarmizi menyatakan, di sisi lain tidak sedikit ditemukan pemahamaan keagamaan sekelompok orang yang mudah menyalahkan kelompok lain, menganggap yang lain kafir, hingga menggunakan kekerasan dalam merespons kelompok lain yang berbeda.

Untuk itu, sambungnya, Kementerian Agama dengan program moderasi beragama bertujuan agar tercipta pemahaman yang moderat, sehingga dalam melihat perbedaan tidak dipandang sebagai kelompok yang harus dihakimi. “Kita perlu memberikan pemahaman (tentang) moderasi beragama,” ucapnya.

Menurutnya, moderasi beragama dilakukan Kemenag secara masif kepada semua kalangan, baik muda ataupun tua. Caranya bukan hanya melalui dialog, tetapi juga berbagai kegiatan yang dapat diikuti anak muda, seperti membuat film pendek.

“Kemarin kami coba membuat lomba film pendek tentang situs-situs Islam dan pesertanya anak muda. Ternyata lebih dari 2000 anak muda mendaftar dan mengirimkan situs-situs film pendek,” ucapnya.

Melihat antusiasme peserta yang berasal dari kalangan muda itu menjadikan pihaknya mengetahui kebutuhan atau minat yang diinginkan generasi muda.

“Rupanya selama ini ada minat kaum muda tentang memahami situs-situs peninggalan agama. Selama ini pula tidak pernah kita salurkan (minat) anak muda kita, (akhirnya mereka) memahami agama dalam paham mereka sendiri. Karena kita kurang berikan bimbingan, kita (kurang) berikan kesempatan bagi mereka untuk mengekspresikannya,” ucap Tarmizi.

Dialog Nasional Keagamaan dan Kebangsaan ini ditutup dengan penyerahan rekomendasi yang berisi sembilan poin. Lampiran rekomendasi diserahkan oleh Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Ditjen Bimas Islam Kemenag RI H Muhammad Agus Salim kepada Tarmizi Tohor. (Husni Sahal/Musthofa Asrori)