Mun’im DZ: Sejarah Harus Ditulis Secara Proporsional
NU Online · Ahad, 31 Mei 2015 | 11:01 WIB
Surabaya, NU Online
Wakil Sekjen PBNU H Abdul Mun’im DZ menyampaikan ceramahnya dalam Sarasehan Nasional Kritik Film Senyap dan Sejarah PKI yang digelar Direktorat Sejarah Kemendikbud Jatim dan Masyarakat Sejarawan Indonesia Jatim di Surabaya, Sabtu (30/5) kemarin.<>
Menurut Mun’im simpati kepada para korban PKI jangan sampai melupakan kekejamannya. "Sejarah harus ditulis secara proporsional,” kata penulis buku Benturan NU-PKI 1948-1965 ini.
Terkait penyebaran film bertajuk “Senyap” atau ''The Look of Silence'' yang antara lain berkisah tentang kisah hidup para keluarga eks PKI, menurut Mun’im, film ini malah mengacaukan sejarah.
“Film ini lemah secara sinematografi karena alurnya jauh dari skenario yang dimaui sendiri, tak ada pendalaman peristiwa, tak ada ketegangan,” katanya.
Secara historiografi, tambahnya, film Senyap lemah karena hanya menampakkan penggalan sejarah yang tak tersambung satu sama lain. Film karya sutradara Amerika Serikat Joshua Oppenheimer ini tidak layak disebut film tapi reportasi jurnalistik yang gagal, katanya.
“Satu-satunya kekuatan film ini hanyalah karena mendapatkan dukungan politik dunia internasional,” kata Mun’im DZ dalam sarasehan yang dihadiri sejarawan Unesa Surabaya Prof Aminuddin Kasdi, Ketua Umum Masyarakat Sejarawan Indonesia Restu gunawan dan beberapa saksi sejarah peristiwa 1965. (Red: Anam)
Terpopuler
1
Kader PMII Dipiting saat Kunjungan Gibran di Blitar, Beda Sikap ketika Masih Jadi Wali Kota
2
Pihak MAN 1 Tegal Bantah Keluarkan Siswi Berprestasi Gara-gara Baju Renang
3
Kronologi Siswi MAN 1 Tegal Dikeluarkan Pihak Sekolah
4
Negara G7 Dukung Israel, Dubes Iran Tegaskan Hindari Perluasan Wilayah Konflik
5
KH Miftachul Akhyar: Menjadi Khalifah di Bumi Harus Dimulai dari Pemahaman dan Keadilan
6
Amerika Bom 3 Situs Nuklir Iran, Ekskalasi Perang Semakin Meluas
Terkini
Lihat Semua