Jakarta, NU Online
Kanker serviks adalah pembunuh pertama wanita di Indonesia. Setiap 2 menit ada 1 perempuan meninggal karena kanker serviks. Kanker serviks seperti musuh dalam selimut, karena virus menyerang tanpa tanda-tanda seperti flu atau demam.
Demikian disampaikan dr H Imam Rasjidi dalam Seminar Awam bertema āMengenali Kanker Serviks dan Kanker Ovariumā di Gedung PBNU Jakarta Pusat, Selasa Ā (20/12).
Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua LKNU itu menambahkan mayoritas penderita kanker serviks baru mengetahui mengidap kanker serviks ketika sudah berada pada stadium lanjut. Oleh karena itu, sejumlah hal perlu dilakukan.
āJangan takut untuk melakukan deteksi dini melalui tes IVA atau pap smear,ā kata Imam,Ā
Ia pun menganjurkan agar para perepuan menerapkan pola hidup sehat, setia pada pasangan, menghindari pernikahan dini dan menjaga kebersihan organ intim.
Sementara itu, Ketua Fatayat NU, Anggia Ermarini mengungkapkan banyaknya kasus kanker serviks harus membuat masyarakat sadar akan pentingnya pola hidup sehat.Ā
āFatayat akan terus mengkampanyekan anti kanker serviks di daerah-daerah melalui peran tokoh agama perempuan. Fatayat juga akan menggandeng mitra strategis untuk dapat memberikan layanan tes IVA gratis bagi anggota Fatayat dan masyarakat Ā umum," jelas Anggia.
Seminar Awam āMengenali Kanker Serviks dan Kanker Ovariumā terselenggara atas kerja sama PP Fatayat NU dan Roche. Seminar diikuti PP Fatayat NU, Pengurus Wilayah NU se-Indonesia, badan-badan otonom NU, Aisyiyah, dan masyarakat umum. (Kendi Setiawan/Fathoni)