NU Akan Bicara Keras Soal Agraria di Muktamar
NU Online · Selasa, 10 Maret 2015 | 15:13 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua PBNU H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyatakan keresahannya perihal alih fungsi lahan yang terjadi di Indonesia. Di hadapan peserta rapat Pengurus Harian Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU, Gus Ipul mengusulkan agar kasus pertanahan dimasukkan dalam pembahasan sidang komisi rekomendasi.
<>
“Akan bagaimana nanti kepemilikan tanah pada 20 tahun mendatang?” kata Gus Ipul di Jakarta, Senin (9/3) sore.
Menurutnya, NU perlu menjadikan muktamar ke-33 ini sebagai momentum untuk berbicara soal agraria. Banyak sekali persoalan di dalamnya. “Kalau lahan pertanian menyusut, mau tidak mau kita mesti mengimpor kebutuhan,” ujar Gus Ipul.
Ia mengemukakan data pendukung yang menyebutkan semakin menyusutnya tanah garapan. Keadaan ini, menurutnya, tidak boleh dibiarkan terus terjadi.
“NU perlu bicara keras soal tanah. Kalau tidak, akan jadi apa nanti sawah kita?” tutup Gus Ipul yang diamini peserta rapat kesiapan Muktamar.
Pengurus Harian Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU menyetujui usulan Gus Ipul. Panitia mengakomodasi masukan ini ke dalam sidang rekomendasi Muktamar Ke-33 NU pada Agustus mendatang di Jombang. (Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua