Nasional

NU Care-LAZISNU Raih Fundraising Kurban Terbaik

Selasa, 14 Juli 2020 | 12:47 WIB

NU Care-LAZISNU Raih Fundraising Kurban Terbaik

Ketua PP NU Care-LAZISNU H Achmad Sudrajat saat menunjukan penghargaan dari Institut Fundraising Indonesia (IFI). NU mendapat penghargaan fundraising kurban terbaik tahun 2020 saat acara Indonesia Fundraising Award (IFA)yang digelar secara virtual, Kamis (9/7). (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online
NU Care-LAZISNU meraih penghargaan fundraising kurban terbaik tahun 2020. Penghargaan tersebut  diumumkan Institut Fundraising Indonesia (IFI) saat menggelar Indonesia Fundraising  Award (IFA) secara virtual, Kamis (9/7) lalu. NU dinilai menjadi lembaga dengan sosialisasi media kurban, hasil penghimpunan daging kurban, dan penyaluran daging kurban paling tinggi dibandingkan dengan lembaga-lembaga sosial lain selama tahun 2019.

 

Ketua PP NU Care-LAZISNU H Achmad Sudrajat mengaku bersyukur atas prestasi yang diberikan IFI itu. Menurutnya, pada tahun 2019, NU Care-LAZISNU memang benar-benar maksimal dalam mengelola program NU Berkurban. Bahkan distribusi daging kurban tidak hanya di Indonesia namun beberapa negara di dunia menjadi sasaran bantuan NU Care-LAZISNU.

 

“Kami bekerjasama dengan PCI NU untuk partisipasi kurban khusus daerah-daearah yang sedang mengalami problem ekonomi seperti Sudan. Kami juga memberikan sumbangsih daging kurban ke Bosnia, ke Eropa dan kawasan Turki. Saya kira itu yang mereka soroti terkait distribusi kurban. Dan di Indoensia sendiri kita merata dibagikan oleh NU Care-LAZISNU,” katanya H Achmad Sudrajat kepada NU Online, Selasa (14/7).

 

Sudrajat menerangkan, penghargaan perdana itu akan menjadi lecutan NU Care-LAZISNU dalam meraih berbagai prestasi di bidang sosial kemanusiaan. Selain itu, anugerah ini diyakini menjadi tolak ukur paling sederhana eksistensi lembaga amil zakat di masyarakat.

 

Kedepan, Sudrajat menginginkan LAZISNU terus melakukan terobosan agar selalu menjadi lembaga yang bisa dibanggakan warga NU di dunia. Penataan titik kelemahan teknologi dan manajemen NU Care-LAZISNU menjadi pekerjaan rumah yang mesti terus diprioritaskan.

 

“Selain itu manajemen resiko yang menjadi sebuah keharusan. Apalagi saat pandemi ini harus kerja ekstra agar hasilnya sangat positif,” tuturnya.

 

Meski begitu dia bersyukur NU Care-LAZISNU di seluruh Indonesia masih tetap bergerak membantu masyarkat meski dalam kondisi serba terbatas. LAZISNU, kata Ajat, selalu mengedepankan program kemanusiaan yang bisa menyentuh masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

 


Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Muhammad Faizin