NU Sumsel Gelar Khataman al-Qur’an dan Dzikir Ghofilin
NU Online · Ahad, 2 Februari 2014 | 03:30 WIB
NU Sumsel Gelar Khataman al-Qur’an dan Dzikir Ghofilin
Palembang, NU Online
Pengurus Wilayah Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) atau asosiasi pesantren NU Sumatera Selatan memperingati hari lahir (Harlah) ke-88 NU dengan khataman al-Qur’an dan Dzikir Ghafilin di Pesantren Aulia Cendekia Palembang, Sumsel, Kamis (30/01).
<>
Pimpinan Pesantren Aulia Cendekia sekaligus Ketua RMI NU Sumsel H Hendra Zainuddin mengatakan, kegiatan khataman al-Qur’an dilakukan para santri Pesantren Aulia Cendekia. Acara ini dihadiri Ketua Rais Syuriah PWNU Sumsel KH Mudarris, mantan Ketua PWNU Sumsel H Malan Abdullah, serta para kiai pimpinan pesantren se-Sumsel.
Hendra menambahkan, dalam upaya penguatan NU di Sumsel, Pesantren Aulia Cendekia akan mengajarkan materi Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).
“Pada tahun ajaran baru 2014 ini, Pesantren Aulia Cendekia akan melaksanakan kurikulum muatan lokal mata pelajaran Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). Mudah-mudahan anak-anak kita ini nantinya akan mengawal Aswaja 10 atau 20 tahun ke depan,” ujarnya.
Rais Syuriah PWNU Sumsel KH Mudarris menyampaikan, NU dan pondok pesantren tidak dapat dipisahkan karena pondok pesantren didirikan oleh orang-orang NU dan sebaliknya, NU diisi oleh orang-orang pesantren. “NU memperjuangkan Islam sebagai rahmat lil ‘alamin dan Aswaja dan pondok pesantren juga memperjuangkan Aswaja,” kata KH Mudarris.
Ia mengaku sangat mendukung komitmen H Hendra Zainuddin yang akan mengajarkan nilai-nilai Aswaja di pesantrennya. “Kita menyambut baik Pesantren Aulia Cendekia mengajarkan Aswaja dan juga perlu ditambahkan (pelajaran) ke-Nu-an. Sebab NU ibarat kereta api, relnya sudah jelas sedangkan penumpangnya seluruh masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, KH Manarul Hidayat yang menyampaikan tausiyah pada Harlah ke-88 NU ini banyak memberikan motivasi tentang potensi NU yang jarang dilihat orang. Dia mengajak waarga Sumsel untuk menjaga NU agar tetap besar dan berperan positif bagi masyarakat. (Muhammad Tuwah/Mahbib)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua