NU Tekankan Pemerintah Bangun Paradigma Maritim
NU Online · Senin, 6 Januari 2020 | 15:00 WIB
“Dalam jangka panjang, Nahdlatul Ulama meminta Pemerintah RI untuk mengarusutamakan fungsi laut dan maritim sebagai kekuatan ekonomi dan geopolitik,” kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj saat konferensi pers menyikapi provokasi China yang melewati batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia, di Gedung PBNU Lantai 3, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Senin (6/1).
Jika tidak, menurutnya, Indonesia akan kehilangan 75 persen potensinya untuk menjadi negara maju. “Ketidaksungguhan pemerintah dalam melaksanakan konsep pembangunan berparadigma maritim, termasuk dalam geopolitik, ekonomi, dan pertahanan, akan membuat Indonesia kehilangan 75 persen potensinya untuk maju dan sejahtera,” katanya.
Hal tersebut juga, lanjutnya, mengurangi potensi Indonesia untk memimpin dunia sebagai bangsa bahari seperti amanat founding fathers. Karenanya, Kiai Said menyampaikan bahwa pulau-pulau perbatasan, termasuk yang rawan gejolak di Laut Selatan China, tidak boleh lagi disebut sebagai pulau terluar, tetapi terdepan.
Di samping itu, sikap tegas pemerintah Indonesia terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh China itu harus ditunjukkan, meskipun Negeri Tirai Bambu itu merupakan investor terbesar ketiga di Bumi Zamrud Khatulistiwa.
“Meskipun China merupakan investor terbesar ketiga di Indonesia, Nahdlatul Ulama meminta Pemerintah RI tidak lembek dan tidak menegosiasikan perihal kedaulatan teritorial dengan kepentingan ekonomi,” tegas Pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan itu.
Sebab, menurutnya, keutuhan dan kesatuan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di manapun, tidak bisa ditawar dengan hal apapun. “Keutuhan dan kesatuan wilayah NKRI di darat dan di laut, dan juga di udara adalah harga mati yang tidak bisa ditukar dengan kepentingan apa pun,” ujarnya.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua