Nasional

PBNU akan Serahkan Kertas Kerja Gus Dur ke ANRI

Selasa, 20 Januari 2015 | 09:37 WIB

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menyerahkan kertas kerja organisasi selama 15 tahun periode kepemimpinan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) atau masa khidmah 1984 hingga 1999 ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).<>

Saat ini kertas kerja itu telah tertata rapi di ruang perpustakaan di lantai 2 kantor PBNU.

Menurut Kepala Perpustakaan PBNU, H Satiiri Ahmad, penyerahan arsip PBNU yang selanjutnya disebut Kertas Kerja Gus Dur itu dilakukan setelah melalui tahap identifikasi awal oleh pihak ANRI.

“Selama sekitar lima bulanan sudah dilakukan proses akuisisi. Ada tim dari ANRI yang datang untuk melakukan identifikasi, misalnya apakah naskah ini asli atau foto copy,” katanya kepada NU Onine, Senin (19/12).

Kertas kerja Gus Dur akan diserahkan secara resmi kepada pusat arsip Indonesia itu sebelum pelaksanaan Muktamar ke-33 NU, awal Agustus 2015 mendatang.

Wakil Sekjen PBNU H Abdul Mun’im DZ mengatakan, kerjasama dengan ANRI kali ini adalah tahap kedua. Tahap pertama, tahun 1983 silam beberapa saat sebelum kantor PBNU direnovasi, KH Moenasir Ali (sekjen PBNU waktu itu) menyerahkan arsip dari kantor di jalan Kramat Raya Jakarta Pusat ke pihak ANRI.

Kerjasama dengan pihak ANRI diteruskan oleh Gus Dur pada 1985. Arsip yang diserahkan oleh KH Moenasir Ali itu adalah kertas kerja PBNU selama periode 1952 hingga 1982. Secara berkala PBNU meninjau proses pengelolaan arsip NU di gedung pusat ANRI Jalan Ampera, Jakarta Selatan.

Saat ini arsip PBNU yang telah diserahkan ANRI untuk tahap pertama sudah selesai dikatalogisasi. Pihak ANRI sudah melakukan tematisasi, dan memberikan catatan-tatatan serta deskripsi untuk membantu pembaca dalam memahami konteks sejarah pada saat arsip itu dibuat.

Pada 20 November 2014 lalu, ANRI bekerja sama dengan PBNU menggelar kegiatan Ekspose Inventaris Arsip NU 1952-1982. Kegiatan dibuka langsung oleh Deputi Bidang Konservasi M. Taufik yang diikuti dengan dialog seputar kebijakan pengolahan arsip NU di ANRI dan peta arsip NU. Dari PBNU waktu itu diwakili oleh Wakil Sekje Abdul Mun’im DZ dan Kepala Perpustakaan Satiri Ahmad.

Arsip NU di ANRI berisi bermacam-macam dokumen surat-menyurat, hasil muktamar, pertemuan alim-ulama, sidang pleno, administrasi keanggotaan, hingga catatan keuangan, kepengurusan, dan badan otonom dan lembaga NU.

Arsip yang dipindahkan dari kantor PBNU pada masa khidmah 1952 hingga 1982 ke gedung ANRI juga memuat informasi mengenai amal usaha dan peran NU terkait pendidikan, ekonomi, politik, sosial, ketenagakerjaan, keamanan, pertahanan, dan hubungan luar negeri baik pada masa penjajahan Belanda, Jepang, revolusi hingga masa kemerdekaan RI.

“Arsip ini merupakan etalase NU. Melalui kerja sama dengan ANRI, diharapkan publik akan melihat NU secara positif,” kata Mun’im DZ. (A. Khoirul Anam)