Nasional

PBNU Angkat Bicara soal Rumor RI Bakal Jalin Hubungan Diplomatik dengan Israel

Selasa, 15 Desember 2020 | 08:35 WIB

PBNU Angkat Bicara soal Rumor RI Bakal Jalin Hubungan Diplomatik dengan Israel

PBNU angkat bicara soal rumor RI bakal jalin hubungan diplomatik dengan Israel. (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online

Pemerintah Republik Indonesia dirumorkan bakal membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Hal ini berdasarkan klaim informasi yang dirilis The Jerusalem Post pada Sabtu (13/12/2020) lalu. Media tersebut menulis bahwa Indonesia dan Oman akan segera menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.


Dalam berita tersebut juga mengabarkan bahwa Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko sudah lebih dulu menormalisasi hubungan diplomatiknya dengan Israel.


Terkait rumor itu, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Robikin Emhas angkat bicara. Ia pribadi bertanya-tanya, dari mana sumber pemberitaan media-media yang mengabarkan rumor itu. Padahal Kementerian Luar RI tidak ada rencana untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

 


"Saya tidak tahu dari mana sumber media menyebutkan hal seperti itu. Sepanjang keterangan Kemenlu RI, Indonesia tidak ada rencana untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel," ujar Robikin, Selasa (15/12).


"NU sendiri berpandangan bahwa selama Israel belum mengakui kemerdekaan Palestina, maka Indonesia tidak perlu membuka hubungan diplomatik dengan Israel," imbuhnya.


Robikin menegaskan, dukungan NU untuk kemerdekaan Palestina tak berubah. Sejak diputuskan secara resmi melalui forum Muktamar NU ke-13 yang berlangsung tanggal 12-15 Juli 1938 di Menes, Pandeglang, Banten, NU konsisten mendukung kemerdekaan Palestina.

 


"Komitmen NU dalam membela kedaulatan Palestina dengan ibu kota Yerusalem itu ditegaskan kembali pada Muktamar ke-33 NU tanggal 1-5 Agustus 2015 di Jombang," terangnya.


"Untuk itu, NU mengapresiasi Pemerintah RI yang secara teguh mengemban mandat konstitusi dengan politik bebas dan aktif yang selama ini dilakukan dalam memberi dukungan terhadap kemerdekaan Palestina," tandas Robikin.


Pewarta: Fathoni Ahmad

Editor: Muchlishon