Nasional

PBNU Luncurkan Program Halaqah Fiqih Peradaban

Kamis, 11 Agustus 2022 | 11:32 WIB

PBNU Luncurkan Program Halaqah Fiqih Peradaban

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyelenggarakan seri Halaqah Fiqih Peradaban dalam rangka menyambut 1 Abad Nahdlatul Ulama.

Jakarta, NU Online

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyelenggarakan seri Halaqah Fiqih Peradaban dalam rangka menyambut 1 Abad Nahdlatul Ulama. Rencananya kegiatan ini akan diselenggarakan di 250 titik lokasi, dan puncaknya pada Januari 2023 mendatang.


Titik pertama Halaqah Fiqih Peradaban yang digelar hari ini, Kamis (11/8/2022) dimulai dari Yogyakarta, tepatnya di Pondok Pesantren Krapyak. Pesantren yang didirikan KH Muhammad Munawwir ini berdiri tahun 1911, dan dikembangkan Rais Aam PBNU 1980-1984 KH Ali Maksum. Di pesantren ini pula digelar Muktamar ke-28 NU pada 25-28 November 1989.


Peluncuran Halaqah Fiqih Peradaban ini dihadiri Ketua Panitia Pengarah Peringatan 1 Abad NU H Erick Tohir. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa ada sembilan program utama yang akan dilaksanakan sebagai rangkaian Harlah 1 Abad NU ini. “Akan ada sembilan program utama dalam rangkaian peringatan satu abad NU,” ujarnya.


Selain halaqah yang puncaknya akan digelar Muktamar Fiqih Peradaban pada Januari mendatang, ada delapan kegiatan lain yang bakal dihelat dalam rangkaian Harlah 1 Abad NU ini, yaitu NU Tech, pembentukan NU Women, Festival Tradisi Islam Nusantara, Anugerah Tokoh NU, Pekan Olahraga NU, Religion of Twenty (R-20), peluncuran Gerakan Kemandirian NU, dan Resepsi Satu Abad NU.


Sementara itu, Wakil Rais Aam KH Afifuddin Muhajir dalam arahannya menyampaikan bahwa memang manusialah sosok makhluk yang diberikan amanah oleh Allah untuk membangun peradaban. “Sesungguhnya yang diberi beban utama dan amanat dari Allah swt untuk membangun peradaban di atas bumi ini adalah umat manusia,” katanya.

 

Kiai Afif menambahkan, fiqih peradaban ini baru kali pertama dibahas oleh NU. Meskipun sebetulnya secara substansi sudah dibahas, tetapi secara bungkus ini baru. “Kesempatan pertama jamiyyah Nahdlatul Ulama membahas persoalan yang sesungguhnya bungkusnya adalah baru akan tetapi substansinya lama, yaitu fiqih peradaban,” katanya.

 

Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Ali Maksum Krapyak Nyai Hj Ida Rufaidah menyampaikan bahwa kegiatan ini mengingatkannya kepada sosok ayahandanya KH Ali Maksum.


“Dari peristiwa ini mengingatkan saya pribadi kepada Ayahanda KH Ali Maksum sangat bangga para santri alumninya duduk sebagai pengurus PBNU,” katnaya.


Ia berharap keberkahan senantiasa mengalir ke Krapyak. Ia juga mohon doa untuk keluarga KH Ali Maksum dan KH Munawwir untuk dapat meneruskan perjuangan perjuangan kedua tokoh NU yang sangat dihormati itu.


Pewarta: Syakir NF
Editor: Zunus Muhammad