Nasional

PBNU Rancang Sistem Administrasi Digital Terintegrasi dengan NU Online Super App

Jumat, 2 Agustus 2024 | 15:16 WIB

PBNU Rancang Sistem Administrasi Digital Terintegrasi dengan NU Online Super App

NU Online Super Apps (Ilustrasi: Aceng Darta/NU Online)

Jakarta, NU Online
Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Chalil Staquf tengah merancang sistem keorganisasian digital melalui aplikasi Digitalisasi Data dan Layanan NU (Digdaya).

 

Dengan demikian, per tanggal (1/8/2024) ini seluruh kegiatan administrasi persuratan di PBNU tidak lagi tercetak dalam kertas dan sudah melalui aplikasi Digdaya Persuratan NU.


“Nantinya aplikasi itu terintegrasi dengan NU Online Super App yang sudah ada lebih dulu,” katanya saat meresmikan platform Digdaya Persuratan NU di lobby Gedung PBNU, Senen, Jakarta Pusat pada Kamis (1/8/2024)

 

Ia menambahkan, sudah meminta kepada tim digital ini harus bisa diproses di integrasikan ke platform NU Online. Jadi, pengurus NU nanti tidak harus mengunduh aplikasi Digdaya, melainkan NU Online Super App saja.


"Supaya enggak menuh-menuhin HP karena akan banyak lagi dan macam-macam. Sekarang ada persuratan, besok ada platform tentang kegiatan-kegiatan, pelaporan, program, macam-macam semuanya. Itu semua harus integrated dalam satu platform raksasa," tambahnya.


Terkait akses untuk fitur-fitur yang penting, Gus Yahya mengungkapkan bahwa proses integrasi ini juga akan melibatkan penyesuaian otorisasi akses. Fitur-fitur tertentu, kata Gus Yahya akan dibatasi hanya untuk pengguna yang terotorisasi, sementara fitur lainnya akan tersedia untuk umum.


"Semuanya harus dikonsolidasikan jadi platform raksasa. Ini bukan hanya super app, menjadi giant apps. Sekarang ini masih terpisah jadi aplikasi tersendiri Digdaya Persuratan ini, termasuk TVNU nanti harus ada, supaya orang bisa akses ke dari NU Online," jelasnya.


Selain itu, menurut Gus Yahya NU Online juga akan menyediakan platform-program baru untuk konsolidasi data, termasuk data kepengurusan, layanan pendidikan seperti sekolah, madrasah, perguruan tinggi, serta layanan kesehatan seperti rumah sakit.


"Supaya NU Online jadi universal, yang online tentang NU ada di NU Online. Itu maksudnya. Kalau enggak ada di situ berarti enggak online. Nanti silahkan diatur dibicarakan teknisnya seperti apa, saya minta dilakukan relatif cepat," jelasnya.


Secara khusus, Gus Yahya meminta agar tim digital PBNU dapat menyelesaikan proses integrasi ini dengan relatif cepat, untuk memastikan bahwa semua kebutuhan platform dapat dipenuhi dengan baik.