Pelatihan Menulis Khutbah Jumat Kemenag Diharapkan Berkontribusi bagi Pembangunan Nasional
NU Online · Jumat, 12 Mei 2023 | 10:00 WIB
Jakarta, NU Online
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia menggelar Coaching Clinic Penulisan Naskah Khutbah Jumat di Hotel Grand Mercure Harmoni, Jakarta Pusat, 11-13 Mei 2023.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Bimas Kemenag RI, Adib Machrus menyampaikan bahwa proses seleksi panjang penulis naskah khutbah Jumat harus dimaksimalkan dengan kualitas dan manfaat karya yang bisa dirasakan oleh masyarakat luas.
"Sarana dakwah di masjid dan mushala melalui khutbah Jumat merupakan media yang strategis dalam menyampaikan dakwah Islam. Banyak persoalan agama dan sosial bisa didudukkan bersama melalui khutbah Jumat," ujarnya pada hari pertama kegiatan, Kamis (11/5/2023).
Adib menyebutkan, fasilitas naskah khutbah yang update, kontekstual akan menjadi referensi khatib dalam mendalami materi materi khutbah setiap Jumat. Naskah khutbah bertema peristiwa peristiwa khusus kalender selama satu tahun akan lengkap dan menarik sebagai acuan dengan menyesuaikan peristiwa yang terjadi.
"Semisal Hari Lahir Pancasila dikontekstualkan dalam keberagamaan dan kebermasyarakatan. Kemudian bulan haji bagaimana dikontekstualkan dengan isu-isu sosial yang menarik dan beragam. Tema tema politik juga menarik agar masyarakat cerdas memahami perbedaan, toleransi, kepemimpinan ideal dalam Islam," lanjutnya.
Selain itu naskah berkualitas yang update dalam prinsip-prinsip moderasi beragama akan mengantarkan pada masyarakat yang shaleh, toleran. Naskah yang demikian juga dapat berkontribusi dalam Pembangunan Nasional, sesuai dengan tagline Kementerian Agama 'Umat rukun, Indonesia hebat'.
Menurut Adib, selama 3 hari kegiatan juga akan ada evaluasi mandiri dari naskah khutbah tiap-tiap peserta sehingga lengkap dan sempurna. Rukun rukun khutbah harus juga benar-benar diperhatikan bersama dalam proses diskusi penyusunan naskah khutbah bersama.
Beberapa poin yang disepakati seperti bahasa yang mudah dipahami masyarakat dalam penulisan naskah khutbah, ayat tidak harus utuh, yang terpenting tidak memotong makna ataupun arti dari ayat tersebut.
"Termasuk perhatian lebih dan teliti penulisan ayat Al-Qur'an jika salah satu huruf saja akan berisiko pada pemahaman masyarakat," pungkasnya.
Kontributor: Sinung Restendy
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua