Nasional

Peran Pesantren Cipasung di Balik Berkembangnya Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta

Sabtu, 21 September 2019 | 08:00 WIB

Peran Pesantren Cipasung di Balik Berkembangnya Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta

KH Abun Bunyamin Purwakarta. (Foto: NU Online/Rahman Ahdori)

Purwakarta, NU Online
Pengasuh Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta yang juga Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Purwakarta, KH Abun Bunyamin tidak pernah menyangka yayasan yang didirikannya bisa sebesar sekarang. Menurutnya, dibalik perkembangan Pesantren Al-Muhajirin yang begitu pesat ada peran gurunya yang sejak awal telah mendidiknya selama nyantri di Pesantren Cipasung, Tasikmalaya.

Pernyataan itu disampaikan KH Abun Bunyamin saat sambutan pada Pembukaan Pleno Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2019 di Pesantren Al-Muhajirin 2 di Ciseureuh, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (20/9). Menurutnya, tanpa ada tempaan yang dilakukan Kiainya di Pesantren Cipasung dirinya mungkin tidak bisa mengelola Pesantren sampai sebesar ini.

"Saya berterima kasih kepada semua yang telah membantu acara ini. Saya teringat dengan kiai saya di Pesantren Cipasung, kebetulan 4 tahun saya nyantri di sana. Dulu saya rajin membawakan tas kiai saya saat beliau kuliah. Saya banyak dicarekanan (diomelin). Alhamdulillah berkat dicarekan saya maju, bisa mengelola pesantren," kata Kiai Abun di hadapan undangan yang hadir.

Ia menegaskan, pendidikan Pesantren yang diajarkan di Cipasung telah memberikan banyak hal bagi kehidupannya. Bahkan, lanjut Kiai Abun, tanpa Pesantren Cipasung, Pesantren Al-Muhajirin yang telah memiliki 6.000 lebih santri itu tidak akan berdiri kokoh sampai saat ini.

"Pesantren ini tidak ada apa-apanya kecuali karena Pesantren Cipasung," ujarnya.

Seperti diketahui, Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta didirikan Keluarga Besar Kiai Abun Benyamin  tahun 1993. Sebagai yayasan yang dikelola secara mandiri suka dan duka dalam mengembangkan pendidikan pesantren telah dialami Kiai Abun dan keluarga. 

Saat ini, Perguruan Al-Muhajirin menaungi berbagai lembaga pendidikan dari semua tingkatan. Dimulai Taman Kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi. Bahkan, setiap tahun pembangunan untuk kampus Al-Muhajirin terus dilakukan. 

Sudah ada tiga titik Perguruan Al-Muhajirin yang dibangun diatas haktaran tanah di Purwakarta, Jawa Barat, yakni di Kecamatan Purwakarta (kampus 1), Ciseureuh (kampus 2) dan Kecamatan Sukatani (kampus 3).

Dalam waktu dekat, pihak Al-Muhajirin akan membangun Pesantren Milenial, Pesantren Lansia dan Kampus Al-Muhajirin yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama.

Pada tahun 2019 ini, Pesantren Al-Muhajirin ditunjuk menjadi tempat penyelenggaraan Pleno PBNU 2019. Sebagai sohibul ma'had Kiai Abun sudah siap menyukseskan Pleno PBNU sampai dengan selesai.

Hadir pada Pembukaan Pleno PBNU 2019 antara lain, Mustasyar PBNU yang juga wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin, Rais A'm PBNU, KH Miftachul Achyar, Katib A'am PBNU, KH Yahya Staquf, Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj, Sekjend PBNU, H Helmy Faisal Zaini, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Bupati Purwakarta, Hj Anne Ratna Mustika, para Ketua dan Lembaga/Banom PBNU dan ribuan warga NU dari sabang sampai Merauke.

Rangkaian kegiatan Pleno telah dimulai sejak Kamis (19/9) lalu. Banyak acara yang disuguhkan panitia antara lain perlombaan Hadroh, pameran produk UKM dan Seminar Nasional terkait keagamaan dan kebangsaan. Sampai saat ini kegiatan masih berlangsung dan masuk pada agenda pembahasan Sidang Komisi. 

Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Fathoni Ahmad