Perjalanan Ditetapkannya KH Masjkur sebagai Pahlawan Nasional
NU Online · Jumat, 8 November 2019 | 07:21 WIB
Pengusulan gelar pahlawan ini dimulai Oktober 2017 diinisiasi oleh PCNU Kota Malang dan difasilitasi Pemkot Kota Malang, Jawa Timur dengan mengadakan seminar di Hotel Grand Palace Malang yang menghadirkan narasumber dari Kemensos RI dan pakar sejarah Agus Sunyoto.
Setelah seminar berlangsung PCNU Kota Malang dan Yayasan Sabililah membentuk Tim Pengusul Gelar Pahlawan dan disepakati Profesor Kasuwi Saiban sebagai ketua.
Setelah itu Tim bekerja keras secara maraton dengan didukung oleh para akademisi dan peneliti dari enam perguruan tinggi besar di Malang yaitu Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Universitas Islam Malang, Universitas Merdeka Malang, dan Universitas Islam Raden Rahmat Malang.
“Alhamdulillah setelah dua tahun bekerja dengan tanpa mengenal lelah kini usaha kita tidak sia-sia setelah ada kepastian penetapan KH Masjkur sebagai Pahlawan Nasional yang diumumkan hari ini oleh Presiden RI,” terang Kasuwi Saiban lewat keterangannya kepada NU Online, Jumat (8/11) siang.
Menurutnya, penetapan KH Masjkur sebagai Pahlawan Nasional menginspirasi dan mendorong masyarakat Indonesia untuk mengambil teladan dari apa yang telah Kiai Masjkur lakukan dalam memperjuangkan, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan dengan penuh semangat dan ikhlas semata-mata menuju ridha Allah.
“Akhirnya saya selaku Ketua Tim Pengusul Gelar Pahlawan mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota tim dan semua pihak yang telah berpartisipsasi sehingga usaha ini berhasil,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang anggota Tim Pengusul Gelar Pahlawan KH Masjkur, Ahmad Khoirul Anam menjelaskan alasan kenapa ulama harus diajukan sebagai pahlawan nasional dan mengapa pula perlu pengakuan negara.
“Mengapa perlu mengajukan ulama sebagai pahlawan nasional? Mengapa perlu pangakuan? Agar generasi Muslim tahu bahwa Indonesia ini didirikan oleh para ulama. Indonesia ini bukan negara thogut, tapi negaramu sendiri,” tegas Khoirul Anam.
Pewarta: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
5
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua