Nasional

Puluhan Anggota Banser Jaga Asrama Papua di Surabaya

Kamis, 22 Agustus 2019 | 23:30 WIB

Puluhan Anggota Banser Jaga Asrama Papua di Surabaya

Muhammad Farid Afif, Ketua PC GP Ansor Surabaya. (Foto: Ali Husnan/NU Online)

Surabaya, NU Online
Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Surabaya, Jawa Timur menerjunkan personel Barisan Serbaguna (Banser) untuk menjaga kondusifitas Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, Kamis (22/8).
 
Bantuan pengamanan tersebut merupakan tindak lanjut instruksi Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta.
 
Para kader Banser Surabaya disiapkan mulai Rabu (21/8) dan rencananya akan berlanjut hingga Jumat (23/8). Sejauh pantauan hingga petang ini, para personel turut membantu pengaturan lalu lintas dan lainnya berada di titik sekitar lokasi. Pengamanan sendiri dibagi dalam dua shift pagi dan sore dengan total lima personel tiap shift. 
 
“Sengaja tidak kami plot di satu titik untuk menghindari keramaian. Karena ini memang pengamanan,” kata Muhammad Farid Afif, Panglima Banser Surabaya sekaligus Ketua PC GP Ansor Surabaya. 
 
“Kami jaga mulai Rabu sampai Jumat jika kondusif selesai, kalau tidak kita teruskan. Kita bagi dalam dua shift pagi dan sore dan menjaga bersama personel Polrestabes Surabaya,” ungkapnya.
 
Farid menambahkan jika pihaknya sempat melakukan komunikasi dam silaturahim langsung dengan penghuni Asrama Mahasiswa Papua. Mewakili Banser Surabaya,
 
Dirinya mengimbau agar mahasiswa tenang karena mereka tetap diterima di Surabaya.
 
“Hari Ahad malam pasca bentrok kami sempat silaturahim dan komunikasi dengan mahasiswa. Mereka masih agak trauma dan tidak berani keluar. Kami bicara ke mahasiswa agar tetap tenang dan mereka tetap diterima di Surabaya,” ungkapnya.
 
Mahasiswa Papua yang tinggal di asrama tetap beraktivitas normal dan melanjutkan kuliah seperti biasa. Karena mereka juga mendapatkan jaminan keamanan baik di masyarakat maupun lingkungan pendidikan. Meskipun sebagian besar ada yang memilih pindah tinggal di tempat kos, namun beberapa masih berada di asrama. 
 
“Sebagian ada yang tinggal namun juga ada yang kos. Mereka masih beraktivitas seperti biasa namun jarang keluar karena masih sedikit trauma,” tandasnya.
 
Farid berpesan agar seluruh elemen bersama menjaga kondusifitas Kota Surabaya sebagai bentuk merajut persatuan bangsa.
 
“Pesan kami, tolonglah bersama menjaga kondusifitas keamanan Kota Surabaya  siapapun Warga Negara Indonesia sama haknya karena kita Indonesia, NKRI harga mati,” pungkas Panglima Banser Surabaya tersebut. 
 
Editor: Ibnu Nawawi